Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Panglima TNI Lepas Kontingen Garuda dan Kompi Zeni
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan bahwa, misi penugasan yang akan diemban merupakan tugas istimewa
Editor: Malvyandie Haryadi
PENGIRIM: Dispen TNI AL
TRIBUNNERS - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melepas keberangkatan Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) ke Lebanon dan Satgas Kompi Zeni (KIZI) TNI Konga ke Afrika Tengah (MINUSCA CAR) Tahun 2017, Kamis (24/8) di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dalam acara ini, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI A. Taufiq R. dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja.
KRI Usman Harun-359 yang akan bertolak ke Lebanon dengan kekuatan 100 Prajurit TNI Angkatan Laut terdiri dari 94 Kru KRI, 1 Perwira Intelejen, 1 Perwira Psikologi, 1 Dokter, 1 Perwira Penerangan, 1 Prajurit Kopaska dan 1 Penyelam. Kapal ini yang dikomandani Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H. (AAL 1995) selaku Komandan Satgas (Dansatgas) MTF XXVIII-J/Unifil yang sehari hari menjabat sebagai Komandan KRI KRI Usman Harun-359.
Personel Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-D MINUSCA CAR yang berjumlah 200 orang (175 TNI AD, 19 TNI AL, 4 TNI AU dan 2 Mabes TNI) yang dipimpin oleh Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. (Akmil 1999) sebagai Komandan Satgas, yang sehari-hari menjabat Danyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya sebagai satuan Main Body dalam Satgas ini.
Satgas MTF XXVIII-J/Unifil dengan KRI Usman Harun-359 akan bertugas selama 10 bulan di Area of Maritime Operations Lebanon, sedangkan untuk Satgas KIZI TNI Konga XXXVII-D MINUSCA CAR dengan Pesawat UN akan melaksanakan tugas selama satu tahun di Kongo.
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan bahwa, misi penugasan yang akan diemban merupakan tugas istimewa karena duta TNI, duta bangsa dan negara akan dijadikan cerminan kualitas Tentara Nasional Indonesia dihadapan tentara negara lain, sekaligus menjadi ukuran bagi bangsa dan negara lain dalam memandang dan memposisikan Indonesia di forum internasional.
Pada bagian akhir amanatnya, Panglima TNI menyampaikan bahwa tugas ini adalah kehormatan dan kepercayaan dari TNI dan tidak semua prajurit memiliki peluang dalam melaksanakan tugas misi ini, oleh karena itu selalu jaga nama baik Bangsa, Negara dan TNI.