Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Lukman Edy Sarankan Satlak Prima Dibubarkan

Ia menyarankan agar maksimalkan peran KONI, karena KONI yang punya koordinasi

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Lukman Edy Sarankan Satlak Prima Dibubarkan
TRIBUNNEWS.COM/FERDINAN WASKITA
Lukman Edy 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI), Lukman Edy menyarankan agar membubarkan Satlak Prima, atau desak untuk membubarkan dirinya, atau semua yang ada disana mundur dengan penuh kesadaran.

"Intinya mereka orang-orang yang tidak kompeten. Bukan memfasilitasi prestasi malah membuat kacau prestasi atlet-atlet kita," kata Lukman Edy di Jakarta, Kamis (31/8).

Ia juga meminta Menpora, Imam Nahrowi untuk segera memecat pejabat-pejabtnya yang berurusan dengan prestasi olah raga.

Menpora harus bisa membuat garis tegas dengan siapa sebaiknya berkoordinasi tentang prestasi olah raga.

"Hubungan antara Kemenpora dan KONI yang tidak harmonis akibat dari masukan orang sekitar Menpora yang tidak kompeten, jadi salah satu sebab buruknya koordinasi," kata anggota DPR RI itu.

Ia menyarankan agar maksimalkan peran KONI, karena KONI yang punya koordinasi dan terus menerus memantau perkembangan atlet sampai ke daerah-daerah.

"Yang terjadi selama ini KONI tidak dilihat dan tidak diambil perannya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Yang patut untuk dipersalahkan dengan kondisi atlet kita sekarang adalah Satlak Prima dan Pejabat di Kemenpora yang berurusan dengan prestasi. Pemerintan dan Menpora harus berani mengganti mereka semua.

"Kalau ini tidak dilakukan maka dapat dipastikan Asian Games 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumah juga akan menemui kegagalan. Perkiraan ini sudah umum dikalangan olah raga, atlet maupun pengurus cabang olah raga," katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah ambil peran ambil alih pelaksanaan persiapan Asian Games, tetapi lebih pada persiapan fisik tuan rumah, dan hasilnya banyak perubahan lebih baik.

"Pemerintah (Presiden dan Wapres) harus lebih maju lagi ambil persoalan prestasi olah raga atlet-atlet kita ini, kalau tidak ingin kita malu lagi di Asian Games 2018 dimana kita sebagai tuan rumahnya," sebut Lukman Edy.

Ia menyarankan agar segera lakukan koordinasi 4 pihak dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga.

"Yang terbaik adalah segera koordinasi 4 pihak  yakni 1. Presiden/wapres, 2. Menpora, 3. KONI (atas nama cabang-cabang olah raga), dan 4. KOI. Mereka harus mencari solusi terhadap semua masalah atlet olah raga kita, jangan libatkan pihak lain dahulu. Pihak-pihak lain hanya akan menambah persoalan. Dudukkan peran masing-masibt sesuai dengan keahlian dan kewenannya. Kalau melibatkan pihak lain hanya menambah kisruh dan besar kepentingan "Korup"nya, dan hanya mencari cari pekerjaan," kata Lukman.

Ia juga berharap agar Presiden/Wapres mendengarkan fakta sebenarnya apa yang terjadi dengan atlet-atlet kita. Jangan dengarkan info-info sesat dari sepihak "ABS (asal bapak senang)", kondisi sudah darurat, perlu penganan yang serius dan mendasar.

"Kalau hari ini pemerintah bisa mendudukan persoalan dengan tepat dan benar maka masa depan olahraga kita masih bisa diperbaiki, tetapi kalau responnya salah maka akan semakin menambah terpuruknya prestasi olah raga kita. Asian Games 2018 hanya akan menambah "malu"nya kita," kata Lukman Edy

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas