Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
GMPG: Alami Goncangan Hebat, Golkar Harus Benahi Diri
Ketua umum Partai Golkar ini terindikasi terlibat dalam kasus mega korupsi KTP-Elektronik yang merugikan negara 2,3 Triliun rupiah.
Editor: Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Golkar di bawah Setya Novanto mengalami guncangan hebat.
Ketua umum Partai Golkar ini terindikasi terlibat dalam kasus mega korupsi KTP-Elektronik yang merugikan negara 2,3 Triliun rupiah.
Belum lagi kader-kadernya yang juga berurusan dengan lembaga anti rasuah bahkan ada beberapa yang sudah di tetapkan pengadilan sebagai terdakwa korupsi.
Rentetan kasus korupsi yang menimpa partai golkar ini semakin menjadi-jadi belakangan, terakhir kader potensial Golkar yang juga bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Rita Widiyasari yang di tetapkan tersangka oleh KPK.
Baca: Kisah Pierre Tendean Ditodong Pasukan Tjakrabirawa dan Berakhir Maut di Lubang Buaya
Kasus - kasus korupsi ini tak ayal menjadikan partai Beringin ini bulan -bulanan media dan lawan politik golkar lainnya.
Hampir setia saat selalu ada berita negatif yang mendeskriditkan Golkar, di tambah lagi masyarakat saat ini sangat mudah mendapat informasi.
Opini yang berkembang di masyrakat membuat citra partai beringin semakin buruk dan terkesan menjadi partai pencetak para koruptor.
Di tambah lagi hasil survey yang di lakukan CSIS dan LSI terhadap partai Golkar terakhir menyebutkan bahwan elektabilitas partai saat ini turun menjadi 11 persen.
Baca: Fahri Hamzah Senang Setya Novanto Menang Praperadilan
Bahkan di ramalkan penurunan elektabilitas ini akan terus terjadi jika Partai penguasa di masa orde baru ini tidak cepat melakukan perubahan atau tindakan yang cerdas.
Sebagai kader Golkar dan juga ada di dalam gerakan GMPG, saya berharap senior-senior yang saat ini menjadi fungsioner dalam kepengurusan baik di tingkat pusat atau pun di daerah melihat kondisi saat ini dengat hati nurani.
Sehingga akan timbul dalam diri kita sebagai kader Golkar untuk membenahi partai, apa lagi melihat kontestasi pilkada 2018 dan pemilu presiden 2019 yang sudah di depan mata.
Saya juga sangat mengapresiasi langkah - langkah yang telah di lakukan elit-elit DPP Golkar saat ini untuk melakukan ravitalisasi kepengurusan. Ini merupakan langkah yang tepat, dan seluruh kader harus menyikapi hal ini sebagai langkah yang positif.

