Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Masih Banyak Masalah Menghantui Pendidikan Kita
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang sebelumnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP ) Jakarta adalah perguruan tinggi yang masih menc
Ditulis oleh: Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang sebelumnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP ) Jakarta adalah perguruan tinggi yang masih mencirikan sebagai kampus pendidikan dengan alumni terbesarnya adalah tenaga pendididk dan kependidikan (guru dan tenaga kependidikan lainnya).
Sudah lebih dari 110 ribu alumni perguruan tinggi ini yang mewarnai dunia pendidikan kita. Oleh karena itu, menutup tahun 2017 dan mengawali Tahun 2018, IKA UNJ sebagai organisasi yang memayungi ratusan ribu insan pendidikan ini perlu membuat catatan-catatan, evaluasi dan refleksi atas dunia pendidikan kita selama ini dan sekaligus memberikan masukan untuk perbaikan pendidikan kita ke depan.
Baca: Niatnya Mau Mancungkan Hidung Lewat Operasi, yang Terjadi Malah Mengerikan pada Wanita Ini
Sudah banyak pihak memberikan catatan atas masalah-masalah pendidikan, namun tanpa mengesampingkan masalah-masalah lama yang masih tetap menggelayuti dunia pendidikan kita, catatan-catatan ini perlu kami fokuskan juga pada masalah-masalah kekinian yang tidak kalah pentingnya untuk dicarikan jalan keluar penyelesaian atau penanganannya.
Dunia pendidikan kita di sepanjang Tahun 2017 menujukan fakta-fakta bahwa meskipun terdapat banyak kemajuan dalam bidang pendidikan, baik dalam kebijakan maupun implemntasinya, namun kita tidak mengingkari bahwa masih terdapat banyak masalah yang tetap menghantui nasib pendidikan kita.
Masalah-masalah tersebut misalnya, meskipun anggaran pendidikan misalnya telah mengalami kenaikan sebesar 27,4% pada periode 2015 – 2017, namun tetap saja kondisi ini belum merata untuk seluruh daerah di Indonesia.
Belum terpenuhinya wajib belajar 9 tahun, tetapi sekarang sudah diberlakukan wajib belajar 12 tahun, angka putus sekolah tingkat dasar dan menengah yang masih tinggi, tidak terpenuhinya tenaga pendidik, terutama di daerah-daerah luar jawa, ketimpangan dan belum terpenuhinya secara layak sarana dan prasarana pendidikan antara daerah, mutu dan kualitas tenaga kependidikan, dan masih banyak masalah lainnya.
Baca: Dilantik Jokowi, Ini Profil Kepala Badan Siber Djoko Setiadi
Tantangan-tantangan dalam Implmentasi Pendidikan Karakter
UU tentang Sistem pendidikan nasional menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Selanjutnya, Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 87 tahun 2017 juga telah meluncurkan kebijakan di bidang pendidikan yang disebut dengan nama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Tujuan PPK itu antara lain adalah membangun dan membekali Peserta Didik dengan jiwa Pancasila dan mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
Kunci dari pendidikan pada dasarnya adalah pengembangan watak atau karakter peserta didik untuk menggali potensi diri dan membangun kesadaran sebagai warga Negara yang didasarkan Pancasila pada masyarakat Indonesia yang penuh keragaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.