Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Si Manis Gula Alkohol yang Rendah Kalori

Manfaat kesehatan dari suatu makanan pada saat ini tidak hanya bergantung dari kandungan gizinya saja,

Penulis: Kamilia Rahman
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Si Manis Gula Alkohol yang Rendah Kalori
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

TRIBUNNERS - Manfaat kesehatan dari suatu makanan pada saat ini tidak hanya bergantung dari kandungan gizinya saja, tetapi ternyata juga bisa dipengaruhi oleh bahan tambahan pangan yang diberikan kepada makanan itu sendiri.

Meningkatnya obesitas serta penderita penyakt diabetes melitus sekarang menjadi salah satu pendorong bagi produsen produk pangan dan bahkan konsumen untuk mulai beralih menggunakan bahan tambahan pangan berupa pemanis buatan.

Baca: Tak Hanya Pakistan, Trump Juga Ancam Stop Dana Bantuan ke Palestina

Pemanis buatan yang saat ini dapat digunakan adalah gula alkohol atau yang biasa disebut dengan poliol.

Gula alkohol (poliol atau alkohol polihidrik) merupakan karbohidrat yang daya cernanya rendah. Poliol dapat ditemukan secara alami dalam jumlah kecil di buah-buahan serta beberapa macam sayuran dan jamur.

Poliol termasuk bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi tanpa jumlah batasan tertentu.

Terdapat tujuh jenis gula alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan menurut legislasi Uni Eropa, yaitu sorbitol, manitol, isomalt, maltitol, laktitol, xylitol, dan eritritol.

Gula alkohol memiliki kemanisan yang sedikit lebih rendah dari monosakarida (gula sederhana biasa, contoh: gula pasir). Maka dari itu, penggunaan gula alkohol biasa dikombinasikan dengan pemanis lainnya untuk mencapai level kemanisan tertentu.

Gula alkohol memiliki kadar kalori yang lebih rendah dari gula biasa dengan rata-rata 2.6 kkal/gram dibandingkan dengan sukrosa sebesar 3.9 kkal/gram.

Selain itu, komponen gula alkohol juga tidak secara cepat diserap di dalam usus, sehingga menghasilkan metabolisme tidak langsung lewat degradasi fermentasi oleh mikroflora pada usus (Grembecka 2015).

Dengan hal ini, konsumsi gula alkohol dapat membantu mengurangi berat badan serta tidak meningkatkan kadar gula darah.

Gula alkohol juga dapat berperan sebagai prebiotik, agen anti-kariogenik, yang mirip dengan serat untuk membantu menormalkan fungsi usus.

Dengan segala kebaikan yang dimiliki oleh gula alkohol, konsumsi yang terlalu banyak juga dapat menimbulkan efek negatif, yaitu dapat bersifat laksatif bagi tubuh.

Selain itu juga dapat menimbulkan kembung, dan ketidaknyamanan pada perut. Oleh karena itu, gunakanlah gula alkohol secara bijak. Penggunaan bahan tambahan pangan yang baik dan benar dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.

Penulis: Kamilia Putri Rahman dan Shinta Sigit Agustina, Mahsiswa Jurusan Teknologi Pangan IPB

 

 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas