Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Doktor UI Temukan Metode Deteksi Dini Kanker Paru Melalui Embusan Napas
Ia mendapatkan inspirasi dari penelitian tentang kemampuan anjing dalam melacak keberadaan kanker paru di dalam tubuh seseorang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Menurut Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Prof. Dr. Anwar Jusuf, Sp.p (K), deteksi dini kanker paru menjadi sulit karena paru-paru tidak mempunyai syaraf sehingga penderita terkadang tidak merasakan sakit sama sekali sampai akhirnya kondisi penderita sudah parah.
Menurutnya, selama ini dokter paru menggunakan dua metode untuk mendeteksi dini kanker paru, yaitu melalui pemeriksaan dahak, dan foto rontgen, tetapi semua metode tersebut memerlukan biaya yang tidak murah dan tidak mudah dilakukan.
Achmad berharap, metode yang ia temukan ini dapat meningkatkan harapan hidup para penderita kanker paru dengan cara mendeteksi dini kanker paru sedini mungkin.
Selain itu, ia juga ingin membantu para penderita pasien paru di daerah-daerah yang belum terjangkau pelayanan kesehatan.
Pasalnya, dengan metode ini deteksi dini kanker paru dapat dilakukan melalui pengiriman pos, karena tenaga kesehatan cukup mengirim sampel melalui kertas saring yang dimasukkan ke dalam amplop untuk kemudian dikirim ke laboratorium untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian dalam bidang kesehatan ini merupakan sebuah sumbangsih UI bagi masyarakat dan dunia kesehatan di Indonesia. Penelitian ini juga membuktikan bahwa UI sebagai sebuah perguruan tinggi yang mengedepankan riset, terus mendorong sivitas akademikanya untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna bagi bangsa dan negara.
PENGIRIM: Dr. Rifelly Dewi Astuti, SE, MM
Kepala Humas dan KIP UI