Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pencalonan Wapres Cak Imin, Kesantunan dan Legacy Ala PKB

Saya rasa tidak ada satu pun partai atau kader partai yang tidak mengharapkan ketum partainya bisa meraih posisi presiden atau wakil presiden.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pencalonan Wapres Cak Imin, Kesantunan dan Legacy Ala PKB
Tribunnews.com
Pendantanganan Prasasti oleh Ketum DPP PKB A Muhaimin Iskandar untuk sekolah yang mendapatkan bantuan Pembangunan Kelas didampingi anggota FPKB DPR RI Dedi Wahidi. 

Saya percaya, Pribadi yang memandang Politik ini sebagai bagian dari aktivitas yang harus di lakukan dengan riang gembira, pastinya akan berusaha menjaga hati dan perasaan pihak-pihak lain agar tidak merasa tersakiti apalagi sampai merasa terhianati oleh kawan-kawan mitra koalisinya sendiri.

Politik riang gembira ala Cak Imin mungkin bisa menjadi cara, untuk memperkenalkan politik dengan wajah yang berbeda pada generasi muda. Untuk menghadirkan ketertarikan kaum muda pada dunia politik, agar tidak menjadi generasi muda yang apatis pada situasi bangsa dan negaranya, karna memandang politik sebagai sesuatu yang buruk dan hanya menjadi pilihan pribadi-pribadi tua dan serius.

Politik riang gembira ala Cak Imin, bahkan mungkin bisa menjadi solusi untuk kampanye besar KPU RI, dalam rangka peningkatan partisipasi publik dalam pemilu. Karna politik akan di lihat dengan sudut pandang yang berbeda jika lakukan dengan riang gembira.

Mengamati warna warni mozaik yang lahir dari pikiran para Kiyai, ulama, santri-santri NU dan kawan-kawan politisi baik muslim maupun Non muslim yang ada bersama PKB, memang selalu menarik. PKB selalu punya cara sendiri untuk menjawab setiap persoalan bangsa dan negara, namun pasti memiliki pesan yang dalam untuk menujukan cara berdakwa dengan nilai-nilai keislaman, itu sebaiknya tidak dilakukan dengan cara-cara yang keras apa lagi kasar.

Nilai-nilai keislaman harus senantiasa di sampaikan dengan kesantunan, agar bisa menjadi legacy bagi generasi berikutnya dalam merawat keberagaman yang ada di tengah bangsa. Kekuasaan bukanlah segala-galanya, tapi kebersamaan dengan riang gembira mengurusi bangsa dan negara demi menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat adalah tujuan.

Damailah dan Jayalah Bangsaku, Sejahterahlah Rakyatnya...

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas