Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pemerintah Didorong Tingkatkan Kualitas Lulusan dan Lembaga Pendidikan Vokasi

Tenaga-tenaga kerja tersebut salah satunya dihasilkan lewat program pendidikan vokasi. Untuk itu, pemerintah perlu meningkatkan...

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Didorong Tingkatkan Kualitas Lulusan dan Lembaga Pendidikan Vokasi
Istimewa
Acara penyampaian Pokok-pokok Hasil Munas Himpuni I, Selasa (7/5/2018) di Jakarta. 

TRIBUNNERS - Negara Indonesia yang sedang giat melakukan pembangunan di berbagai sektor saat ini, membutuhkan banyak tenaga kerja yang terampil dan profesional.

Tenaga-tenaga kerja tersebut salah satunya dihasilkan lewat program pendidikan vokasi. Untuk itu, pemerintah perlu meningkatkan kualitas lulusan dan lembaga pendidikan vokasi.

Baca: KPK Perpanjang Masa Penahanan Keponakan Setya Novanto

Lulusan Vokasi yang berkualitas di Indonesia bukan hanya terserap di berbagai sektor industri dalam negeri tapi juga di berbagai manca negara. Sehingga dapat mendatangkan devisa bagi pembangunan negara.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) yang juga ketua panitia pengarah (Steering comitee) Rapat Kerja nasional (Rakernas) Himpunan Perguruan Tinggi Negeri (HIMPUNI) di Universitas Negeri Solo (UNS) dan IKA UNS yg dipimpin Budi Harto.

Andre Rahadian mengatakan hal tersebut dalam acara penyampaian Pokok-pokok Hasil Munas Himpuni I, Selasa (7/5/2018) di Jakarta.

“Terpinggirkannya sumber daya manusia lokal dalam banyak kegiatan ekonomi seperti pariwisata, manufaktur dan pengolahan hasil laut, karena tidak meratanya kemampuan kerja dan belum adanya sertifikasi profesionalitas yang dimiliki tenaga kerja kita. Akibatnya ketika harus bersaing dengan tenaga kerja dari kota apalagi luar negeri yang sudah memiliki sertifikasi di tingkat internasional untuk dapat bekerja di perusahaan intenasional yang ada di dalam negeri, kita sering kali tersisih," papar Andre.

Berita Rekomendasi

"Padahal potensi yang dimiliki bangsa Indonesia sangat besar. Akibat lainnya, investasi dari negara-negara lain di dalam negeri menjadi terkendala karena ketidaksiapan sumberdaya manusia kita dibandingkan negara-negara lain."

Atas kendala-kendala yang ada yang dapat menghambat penyerapan tenaga kerja Indonesia di dalam maupun luar negeri, koordinator presidium HIMPUNI, Ganjar Pranowo dalam Rapat Kerja Nasional yang diadakan pada Sabtu ( 5/3) lalu di UNS mengambil tema besar yang diangkat adalah rencana percepatan program vokasi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Pengambilan tema ini didasari pada kebutuhan untuk meningkatkan daya saing dan kemaslahatan bangsa. Dengan tema besar ini, harapan kepada pemerintah adalah peningkatan kuantitas ketersediaan, kualitas pelayanan, dan perluasan/ pemerataan pendidikan vokasi.

“Setelah pemerintah giat melaksanakan pembangunan infrastruktur, Himpuni menyarankan percepatan kesiapan SDM dengan fokus awal pada 5 Pokja, yaitu Pokja industri kecil & kreatif, Pokja Pembangunan Desa, Pokja Pariwisata, Pokja Pertanian & kelautan dan Pokja Inovasi,” Papar Ketua Panitia Pengarah Rakernas HIMPUNI Andre Rahadian.

Menurut Budi Karya Sumadi, mewakili Kagama, dengan banyaknya lembaga pendidikan vokasi yang berkualitas, diharapkan kelak dapat menghasilkan lulusan vokasi yang dapat mengisi pos tenaga kerja di bidang industri dan jasa dengan keahlian tersertifikasi dan berdaya saing yang akhirnya meningkatkan kemakmuran Indonesia.


Selain itu, dalam menghadapi era perdagangan bebas ASEAN atau MEA, indonesia juga harus memiliki dan melakukan sertifikasi bagi tenaga kerja asing yang siap pakai, agar bisa mendapatkan benefit dari pembebasan perpindahan tenaga kerja diantara negara Asia Tenggara.

Lulusan Vokasi Indonesia, selain dapat mengisi pos –pos tenaga kerja di dalam negeri juga di luar negeri dan harus mampu bersaing dengan tenaga-tenaga kerja asing yang masuk ke dalam negeri. Selama ini tenaga-tenaga kerja lulusan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan vokasi di tanah air tidak kalah kualitasnya dengan tenaga kerja asing dari berbagai negara.

Bahkan, tenaga kerja indonesia lulusan vokasi disukai kalangan industriawan baik di Timur Tengah maupun negara-negara Asia seperti Jepanag dan Korea. Tenaga-tenaga kerja yang berkualitas seperti ini harus ditingkatkan kuantitatas. Salah satunya lewat peningkatan kuantitas lembaga vokasi.

HIMPUNI

Himpuni merupakan organisasi yang didirikan pada tahun 2016 dan berisikan himpunan ikatan alumni ptn di seluruh indonesia.

Dengan anggota aktif saat ini sekitar 39 perguruan tinggi negeri. Sebagai perhimpunan organisasi alumni PTN di Indonesia yg terbentuk sejak 2016 dan mengadakan munas pertama di lombok pada tahun 2017 diikuti rakernas 1 di purwokerto yang menghasilkan 19 kelompok kerja.

Pada tahun 2018 Ketua Presidium 2 dikoordinatori oleh Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas