Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mahasiswa UB Gunakan Plasma untuk Sterilisasi Buah Manggis
Tiga orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yaitu Wahyu Dhiki Saputro, Adi Rahmanto Wibowo, dan Alifah Maulidiyah tertarik
Penulis: Alifah Maulidiyah
TRIBUNNEWS.COM, Malang - Seperti yang kita ketahui, kualitas buah Indonesia masih belum bisa bersaing di pasar internasional.
Contohnya dalam kasus ekspor buah manggis, salah satu kendala ekspor manggis adalah karena komoditi buah yang akan diekspor harus melalui tahapan x-ray untuk membunuh penyakit yang ada termasuk akibat lalat buah.
Sementara itu potensi pasar buah manggis yang makin meningkat di Indonesia merupakan peluang dan sekaligus menjadi tantangan bagi produsen manggis nasional.
Buah manggis (garcinia mangostana linn) atau biasa disebut ‘the queen of fruits” merupakan salah satu buah tahunan yang menjadi komoditas ekspor di Indonesia. Pada sisi lain akan menjadi ancaman apabila produksi manggis nasional tidak mampu bersaing di pasar domestik dan di pasar global.
Sementara eksportir buah di Indonesia belum memiliki alat untuk melakukan proses sterilisasi tersebut.
Berangkat dari berbagai permasalahan tersebut, tiga orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yaitu Wahyu Dhiki Saputro, Adi Rahmanto Wibowo, dan Alifah Maulidiyah tertarik untuk menciptakan alat sterilisasi bahan pangan untuk menyelesaikan permasalahan ekspor bahan pangan, terutama buah manggis.
Inovasi kreatif yang ditawarkan adalah dengan menggunakan MONALIZA (Microba Non Thermal Sterilization). MONALIZA merupakan suatu rancang bangun alat sterilisasi yang berbasis CAP (Cold Atmospheric Plasma).
Teknologi CAP (Cold Atmospheric Plasma) merupakan plasma non-thermal yang dihasilkan pada suhu atmosfer yang berkisar antara 30 oC-60 oC dengan energi yang rendah.
Plasma dingin berfungsi untuk degradasi pestisida dengan tingkat efektivitas 80-90% dan mampu mempertahankan kualitas kritis dari buah dan sayur. Dengan adanya efisiensi sterilisasi, maka teknologi ini dapat menggantikan sterilisasi konvensional dengan panas sehingga lebih mempertahankan kualitas antioksidan pada bahan alami yang sensitif panas.
Diharapkan dengan menggunakan MONALIZA pada proses sterilisasi dengan metode non-thermal CAP (Cold Atmospheric Plasma) untuk meningkatkan kualitas buah-buahan ekspor dan menghilangkan kontaminasi mikroba pada buah sehingga dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam upaya mewujudkan Gerakan Keamanan Pangan Nasional tahun 2030.