Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bertemu dengan PM Malaysia, Jokowi Sebaiknya Rundingkan 3 Hal Penting Ini
Labor Institute Indonesia atau Institute Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan mengusulkan 3 hal penting yang harus dirundingkan Presiden Joko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Labor Institute Indonesia atau Institute Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan mengusulkan 3 hal penting yang harus dirundingkan Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Muhammad, yaitu membahas ulang kesepakatan antar negara (G to G) tentang pekerja migran, joint strategi tentang produk kelapa sawit, dan permasalahan lintas batas.
Redesign kesepakatan antar pemerintah (G to G) tentang pekerja migran Indonesia ke Malaysia khususnya pekerja Indonesia yang masuk secara illegal perlu dilakukan terutama disektor informal dan perkebunan sawit di Malaysia.
Baca: Khofifah: Kalau Pak Jokowi Mencalonkan Diri sebagai Presiden, Saya Siap Mendukung
Perlindungan hak-hak dasar buruh migran Indonesia khususnya pengupahan dan perlindungan sosial bagi pekerja migran Indonesia perlu dihormati oleh Pemerintah Malaysia.
Selain itu peluang kerja disektor informal sebagai penata laksana rumah tangga (prt) perlu dimanfaatkan dengan catatan Pemerintah Malaysia berkomitmen melindungi hak-hak dasar pekerja tersebut.
Selain itu Pemerintah Malaysia untuk membuat joint strategi terhadap kampanye hitam kelapa sawit ke 2 negara yang hampir 80 persen menguasai produk sawit internasional.
Bisnis kelapa sawit sangat menguntungkan bagi Indonesia karena banyak juga buruh migran Indonesia bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia, yang selama ini banyak masuk melalui jalur ilegal.
Masalah yang juga penting adalah masalah perbatasan, baik perlintasan batas di darat maupun laut. Khususnya masih adanya pekerja di sektor perikanan Indonesia yang ditahan di Malaysia karena illegal fishing dikarenakan banyak nelayan Indonesian tidak memahami tentang lintas batas di laut yang membingungkan bagi nelayan Indonesia.
Baca: Nia Ramadhani Beberkan Barang Termahal yang Diberi sang Suami, Jedar dan Ashanty Kaget
Intinya menurut kami pertemuan ini perlu di dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia agar permasalahan khususnya perlindungan terhadap pekerja migran di Indonesia dapat segera diatasi.