Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jadilah Pemilih Cerdas, Suara Anda Menentukan Masa Depan Bangsa
Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi pemilih yang cerdas? Banyak sisi yang dapat dijadikan panutan dalam hal memilih siapa yang tepat untuk diber
Ditulis oleh: paradigma arief luqman hakim, Mahasiswa Prodi (S1) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih dalam suasana pilkada serentak, yang kemarin baru saja digelar pada tanggal 27 Juni 2018 di seluruh wilayah Indonesia.
Ada sekitar 150.107.164 jiwa atau setara 73,24 persen penduduk yang tercantum sebagai daftar pemilih tetap.
Masyarakat yang telah terdaftar menjadi pemilih tetap pada tahun ini di dominasi oleh rentan usia 17 – 40 tahun. Yang mana daftar pemilih pemula meningkat 6,2 persen, dengan kata lain antusiasme masyarakat pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal ini dipengaruhi oleh para bakal calon yang mulai mengayomi kawula muda dengan memanfaatkan media sosial sebagai salah satu sarana memperkenalkan diri.
Baca: Kertajati Gusur Petani? (2)
Seiring dengan semakin meningkatnya sumber daya masyarakat, mendukung terselenggaranya demokrasi dengan baik.
Mengingat pesta demokrasi pemilihan kepala daerah menjadi salah satu ajang untuk menyuarakan aspirasi kepada para pemimpin negeri ini.
Hal ini sejatinya juga harus di imbangi dengan bagaimana sistematika atau tata cara masyarakat tersebut menyuarakan hak nya secara cerdas dan jeli, tidak hanya asal pilih berdasarkan dari apa yang menjadi visi misi bakal calon selama masa kampanye, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi bagaimana rekam jejak bakal calon kepala daerah yang akan mereka pilih.
Dari segi kompetensi bakal calon, mulai dari kualitas kinerja hingga kuantitas intelektual mereka selama berkecimpung di dunia politik.
Dilanjutkan dengan segi sosial, yakni bagaimana pandangan masyarakat terhadap sosok figur bakal calon.
Sampai pada kerohanian, yang mana menitik beratkan kepada hubungan bakal calon dengan kehidupan pribadinya. Ketiga hal ini lah yang harusnya menjadi titik tumpuan para pemilih atau yang mempunyai hak sebagai daftar pemilih tetap untuk menentukan siapa yang nantinya akan dipilih.
Lantas bagaimana caranya agar kita mampu menjadi pemilih yang cerdas? Banyak sisi yang dapat dijadikan panutan dalam hal memilih siapa yang tepat untuk diberi mandat sebagai pemimpin, dari sisi intrapersonal pemilih haruslah dimulai dari kepekaan terhadap demokrasi itu sendiri, menjujung tinggi asas kejujuran, keadilan, dan komitmen.
Demokrasi yang jujur, memilih berdasarkan obyektifitas juga dapat menjadi salah satu cara untuk menjadi pemilih cerdas.
Baca: Iwa K Tegaskan Rumah Tempat Tinggalnya Ketika Bersama Selfi Nafilah Itu Miliknya
Selanjutnya adalah proses interpersonal, yakni identifikasi bakal calon yang akan anda pilih. Dewasa ini juga telah banyak media yang mampu anda gali informasinya terkait bakal calon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.