Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Revolusi Mental Tenaga Kesehatan Global

Pelatihan yang diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan bertajuk Global Health True Leaders (GHTL) 2.0 yang digelar di Dmax Hotel and Convention

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Revolusi Mental Tenaga Kesehatan Global
ist
Pelatihan yang diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan bertajuk Global Health True Leaders (GHTL) 2.0 yang digelar di Dmax Hotel and Convention, Praya, Lombok Tengah 

Pelatihan yang diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan bertajuk Global Health True Leaders (GHTL) 2.0 yang digelar di Dmax Hotel and Convention, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 16-23 Juli 2018, telah berlangsung sukses dan sesuai target yang diharapkan.

Event ini memang sengaja memilih tempat di NTB karena mengacu pada tingginya prevalensi stunting dan aspek budaya yang kental di provinsi ini.

Event ini pun sukses diselenggarakan oleh INDOHUN (Indonesia One Health University Network) dengan kontribusi dari berbagai universitas dan lembaga-lembaga pemerhati kesehatan dari dalam dan luar negeri.

Pelatihan ini mengedepankan pentingnya kolaborasi seluruh tenaga kesehatan dalam mengatasi permasalahan kesehatan global melalui pendekatan budaya. Pendekatan budaya memerlukan perhatian khusus dalam pengentasan isu kesehatan pada komunitas yang kesehariannya masih kental dengan budaya.

Menurut data World Health Organization (WHO), stunting mencerminkan terjadinya kekurangan gizi kronis selama periode paling kritis pertumbuhan dan perkembangan di awal kehidupan (0-59 bulan) sehingga pertumbuhan anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.

Khusus di Indonesia, stunting masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun, persentase status stunting Indonesia mengalami fluktuasi.

Pada tahun 2007 stunting di Indonesia terdata sebesar 36,8%; turun sebesar 1,2% pada tahun 2010 (35,6%); dan meningkat lagi sebesar 1,6% menjadi 37,2% pada tahun 2013. dan tahun. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada tahun 2015, menunjukkan bahwa sebesar 29% balita di Indonesia mengalami stunting.

Berita Rekomendasi

Meskipun terhadi penurunan prevalensi stunting dari tinggi (30-39%) ke rendah (20-29%), prevalensi ini belum cukup memenuhi kriteria WHO mengenai batas maksimum prevalensi stunting untuk kepentingan kesehatan masyarakat, yaitu kurang dari 20%.

Berdasarkan studi ilmiah de Onis dan Branca (2016), stunting pada anak adalah indikator kesejahteraan anak-anak dan ketidaksetaraan sosial yang sangat representatif dan akurat.

Berdasarkan data dari Kemenkes, stunting di NTB selalu memberikan prevalensi tinggi, dari 36.43% pada tahun 2014, dan 34,69% pada tahun 2015.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Drh Wiku Adisasmito MSc, PhD, menggarisbawahi pentingnya revolusi mental pendidikan melalui kolaborasi lintas universitas dan lintas negara dalam mengatasi isu kesehatan global.

“Permasalahan kesehatan bukanlah isu yang bisa dikotak-kotakkan pada bidang ilmu yang terpisah. Permasalahan kesehatan pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor dan cara mengatasinya memerlukan kolaborasi multidisiplin yang perlu dibiasakan sejak dini dalam proses pendidikan," jelas Wiku.

Lanjut Wiku, tidak bisa dipungkiri bahwa kesehatan hewan juga memengaruhi kesehatan manusia terkait sumber pangan dan interaksi keduanya dalam keseharian.

Sehingga penyelesaian masalah kesehatan dengan konsep One Health akan berpotensi memberikan solusi yang lebih komprehensif daripada pendekatan keilmuan yang terkotak-kotak, baik dalam usaha promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun pembiayaan.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas