Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bantuan Kemanusiaan BRI Life bagi Korban Gempa di Lombok
Sekitar 20 ribu orang masyarakat Lombok yang menjadi korban gempa di wilayah Nusa Tenggara Barat ini mengungsi ke beberapa titik
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Rangkaian kejadian gempa bumi di Lombok yang berlangsung sejak tanggal 29 Juli 2018 hingga berkekuatan 7 SR dan terus berlanjut hingga beberapa kali gempa susulan, tentunya menyisakan kerugian materi dan non materi bagi masyarakat Lombok.
Baca: Admin Aplikasi DPR Now! Akan Sensor Kata-kata Kotor dalam Aduan yang Diunggah Warga
Sekitar 20 ribu orang masyarakat Lombok yang menjadi korban gempa di wilayah Nusa Tenggara Barat ini mengungsi ke beberapa titik pengungsian, dimana tenda darurat dan fasilitas umum yang masih layak untuk ditempati berubah menjadi tempat pengungsian dan penampungan bagi para korban.
Asuransi BRI Life, turut memberikan perhatian dan empati kepada para korban dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak terkait lainnya, mengirimkan bantuan bagi korban gempa melalui “BRI Life Berbagi” dengan mendirikan “Posko Peduli Lombok” dari tanggal 16 hingga 23 Agustus 2018 di beberapa titik lokasi sekitar gempa di Lombok Barat, yakni desa Dopang, Guntur Macan serta Jeringgo.
Bantuan yang diberikan berupa pengadaan tenaga medis dengan mendatangkan 2 dokter dan 3 perawat ke lokasi gempa, obat obatan, tenda darurat untuk tempat ibadah dan sekolah sebanyak 5 unit tenda berukuran 6x14 meter persegi serta bantuan logistik berupa makanan dan minuman.”
Direktur Operasional BRI Life Ansar Arifin menyampaikan; “Kami turut berduka atas kejadian gempa yang menimpa saudara-saudara kita di Lombok. Semoga bantuan yang kami berikan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah dan tentunya kami berharap agar masyarakat Lombok dapat segera kembali beraktivitas seperti semula", pungkas Ansar.