Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Hadapi Perubahan di Dunia Kerja, Menaker Dorong Mahasiswa Miliki Jiwa Petarung

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mendorong mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) menanamkan jiwa petarung, sikap optimi

zoom-in Hadapi Perubahan di Dunia Kerja, Menaker Dorong Mahasiswa Miliki Jiwa Petarung
ISTIMEWA
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mendorong mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) menanamkan jiwa petarung, sikap optimistis, berpikir positif, dan bekerja keras dalam menghadapi era persaingan di masa mendatang. 

Dikirimkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mendorong mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) menanamkan jiwa petarung, sikap optimistis, berpikir positif, dan bekerja keras dalam menghadapi era persaingan di masa mendatang.

Suntikan moril tersebut diberikan Menaker Hanif saat memberikan kuliah umum dalam Dies Natalis ke-1 Polteknaker kepada mahasiswa Polteknaker bertema skillknowledge, dan attitude sebagai kunci utama untuk berdaya saing dalam menghadapi digitalisasi dunia industri di Auditorium Polteknaker, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/9/2018).

Baca: Jakarta Siap Sambut Asian Para Games 2018

"Saya titip pesan dua hal. Kerja keras diiringi inovasi dan kreasi itu menghasilkan prestasi. Kedua percaya kebaikan, apalagi kebaikan itu dilakukan secara terus menerus akan melahirkan kebaikan. Itu berarti keberkahan dalam hidup. Percaya kerja keras dan kebaikan, maka InshaaAllah hidup jadi enak," kata Menaker Hanif.

Turut hadir pada acara ini Sekjen Kemnaker Hery Sudarmanto, Dirjen Binapenta PKK Maruli A Hasoloan, Dirjen Binwasnaker dan K3 Sugeng Priyanto, Kepala Balai Besar Pusat Pelatihan Kerja (BBPLK) Bekasi Helmiaty Basri, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Polteknaker Retna Pertiwi, dan 180 mahasiswa Polteknaker.

Dies Natalis dihadiri pula oleh Sekolah Vokasi UGM, Kepala JIS, BPJS Ketenagakerjaan, Wakil Rektor I Universitas Tanri Abeng, perwakilan Kawasan M2100, Kawasan EJIP dan PT Jhonlin Baratama.

Menaker Hanif menambahkan, untuk menghadapi perubahan industri di era digitalisasi di masa depan, dibutuhkan 5k. 5k tersebut adalah karakter, kompetensi, kreativitas, kolaborasi, dan kontribusi.

Berita Rekomendasi

"Saya ingin mahasiswa Polteknaker menguasai 5k ini. Kalau kalian menguasai 5k, mau berhadapan dengan mahasiwa UI, UGM pasti tetap percaya diri dan menang," ujarnya.

Baca: Wow, Aktor Hollywood Ini Rela Jual Rumah Lamanya Senilai Puluhan Miliar Demi Hunian Bergaya Bali

Menurut Menaker Hanif, pada akhirnya, untuk menghadapi persaingan di era perubahan industri, bukan nama besar perguruan tinggi yang jadi faktor utama, tapi karakter pribadi masing-masing.

"Kalau pribadinya bukan petarung, mau tarung di manapun ya gitu-gitu saja. Tapi kalau petarung, meski berada di Polteknaker, kampus yang baru berdiri ini, petarung tetap akan menjadi petarung," kata Menaker Hanif disambut applaus yang meriah.

"Kalian harus jadi generasi petarung. Jangan melihat segala sesuatu serba pesimis, serba negatif. Kita harus selalu optimis dan positif thinking. Jadi kalau punya kebiasaan melihat sesuatu dari negatifnya, ubahlah sudut pandangnya," katanya.

Menaker Hanif mengatakan maqom, derajat atau pangkat sebagai manusia itu adalah bekerja keras. Soal hasil, itu urusan yang Mahakuasa. Yang tak boleh terjadi adalah tidak bekerja keras.

"Biasanya hasil tak mengingkari kerja keras. Kalau orang kerja keras, biasanya hasilnya bagus," katanya.

"Kalau anda gagal, tidak perlu menyesal karena penyesalan itu tak terkait dengan hasilnya. Tetapi sesali usahanya. Tetapi kalau kalian sudah bekerja keras dan tetap tak bisa, itu namanya nasib. Tuhan berkehendak kalian tidak bisa," katanya.

Menaker Hanif mengatakan secara umum ada tiga problem tantangan ketenagakerjaan. Dari hasil survei International Labour Organization (ILO) ada tiga kelemahan ketenegakerjaan Indonesia Yakni lemah di leadership, komputer, dan bahasa.

"Karena tahu ketenagakerjaan lemahnya di tiga hal ini, maka saya ingin Polteknaker tiga hal ini tak boleh lemah. Saya tak mau tahu, tiga hal ini mahasiswa Polteknaker tak boleh lemah," kata Menaker Hanif.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas