Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Masuk Nominasi Nirwasita Tantra, Tiga Bupati Pamer Program Unggulan
Penilaian Nirwasita Tantra Award 2018 memasuki tahap akhir. Tahap ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 6 provinsi, 12 kabupaten, dan 12 kota.
Dikirimkan oleh Humas Kemenhut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penilaian Nirwasita Tantra Award 2018 memasuki tahap akhir. Tahap ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 6 provinsi, 12 kabupaten, dan 12 kota.
Setiap nominator mempresentasikan program-program untuk mendorong percepatan perbaikan kualitas lingkungan yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.
Baca: Ungkapan Via Vallen yang Tak Sabar Ingin Segera Nonton Film The Nun
Pada penilaian tahap akhir ini, sebanyak 12 kabupaten yang akan bersaing diantaranya Kabupaten Bandung, Lumajang, Malang, Jember, Pesisir Selatan, Sukoharjo, Buleleng, Boyolali, Dharmasraya, Bangka Tengah, Pelalawan dan Tanah Bumbu.
Sebagai salah satu nominator, Bupati Bandung Dadang M. Naser memaparkan pengelolaan lingkungan di Kabupaten Bandung kepada para panelis, di Jakarta, (3/9/2018).
Dadang mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melakukan sejumlah inovasi program dengan melibatkan berbagai kalangan, baik pemerintah, swasta, masyarakat, dan relawan.
Baca: 11 Ribu Prajurit dan Keluarga Besar TNI Pecahkan Rekor MURI Tari Gemu Famire
Gerakan Sabilulungan RAKSA Desa, menjadi salah satu program unggulan yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Bandung.
Dalam bahasa sunda, sabilulungan berarti gotong-royong, sedangkan raksa memiliki pengertian memelihara, atau menjaga.
Raksa juga merupakan sebuah akronim, yang merupakan singkatan dari rumah, air, kakus, sampah dan alam sekitar.
"Program ini diusung pemerintah daerah dalam upaya mensejahterakan masyarakat agar dapat tinggal di rumah yang sehat dan layak huni, dengan ketersediaan air yang besih dan cukup, tempat mandi dan kakus (jamban) yang bersih serta layak pakai, pengelolaan sampah yang baik serta menjaga keasrian dan kelestarian alam lingkungan sekitarnya," ujar Dadang.
Pada sesi presentasi berikutnya, Bupati Pelalawan, HM Harris, memaparkan program yang menjadi andalan Pemkab Pelalawan, yaitu pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan. Harris menyampaikan bahwa konsep ini bertujuan menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor.
"Fokus utamanya untuk industri yang akan memberikan nilai tambah produk unggulan daerah yakni industri hilir kelapa sawit yang didukung penguatan inovasi dari aktivitas perguruan tinggi, dan pusat riset," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh pun memiliki sejumlah terobosan dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Menyadari wilayahnya banyak memiliki lahan eks tambang yang notabene berimplikasi buruk terhadap lingkungan, Pemkab Bangka Tengah berupaya keras untuk melakukan reklamasi.