Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Panglima TNI: Rekor MURI Tari Gemu Famire Lestarikan Budaya Indonesia
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, beserta Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny HadiTjahjanto didampingi oleh Kepala S
Dikirimkan Puspen TNI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) tari gemu famire dalam rangka melestarikan budaya Indonesia dan berolahraga di dalam tiga zona waktu Indonesia."
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dihadapan 346.829 peserta tari gemu famire yang terhubung melalui video conference secara terpusat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2018).
Baca: Rupiah Melemah, Sidang Paripurna DPR RI Diwarnai Interupsi
“Mencetak Rekor MURI Tari Gemu Famire 2018, melibatkan ribuan Prajurit TNI-Polri dan PNS TNI serta keluarga, yang digelar secara serentak di seluruh Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU dari Sabang sampai Merauke,” kata Panglima TNI.
Baca: 5 Fakta Tentang Jose Poernomo, Pria yang Digosipkan Pikat Angel Karamoy Meski Terpaut 20 Tahun
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, beserta Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny HadiTjahjanto didampingi oleh Kepala Staf Angkatan, Wakapolri, Kasum TNI ikut bersama-sama dengan prajurit melaksanakan tari gemu famire di Plaza Mabes TNI, Cilangkap dan menyapa kepada seluruh peserta yang ikut tari gemu famire melalui video conference.
“Seluruh Prajurit TNI dan Polri, apakah sudah siap memecahkan Rekor MURI Tari Gemu Famire khususnya di Biak, Ambon, Balikpapan, Koarmada 2, Bali, Hasanuddin? Untuk Prajurit TNI-Polri dan keluarga di seluruh Indonesia, mari sama-sama hari ini kita memecahkan Rekor MURI Tari Gemu Famire,” sapa Panglima TNI.
Lebih lanjut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan bahwa seluruh prajurit TNI-Polri dan keluarganya diikuti oleh 346.829 peserta melaksanakan tari gemu famire yang terdiri atas TNI-Polri, PNS, ibu-ibu Dharma Pertiwi, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardya Garini, Bhayangkari, Pramuka dan Siswa binaan TNI di seluruh Indonesia.
Lagu Gemu Famire dinyanyikan langsung oleh penciptanya Frans Cornelius Dian Bunda.
“Lagu Gemu Famire telah menginspirasi kita untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena hampir seluruh rakyat Indonesia mampu menarikan gemu famire dengan penuh suka cita,” ujarnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. juga menjelaskan bahwa Tarian Gemu Famire dilaksanakan tepat pukul 07.00 WIB untuk wilayah bagian barat, pukul 08.00 WITA untuk wilayah bagian tengah dan pukul 09.00 WIT untuk wilayah bagian timur serta dapat disaksikan dengan videotron.
“Peserta tari Gemu Famire yang hadir di Plaza Mabes TNI ini berjumlah 14.300 personel, terdiri dari 5.000 personel Mabes TNI, 1.000 personel Mabesad, 4.000 personel Mabesal, 4.000 personel Mabesau dan 300 personel Mabes Polri,” ucapnya.
Selain di Plasa Mabes TNI Cilangkap, kegiatan tari gemu famire juga dilaksanakan bersama diberbagai lokasi diantaranya, lapangan Markas Komando Daerah Militer (Makodam), Markas Komando Resort Militer (Makorem), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), Pangkalan Udara (Lanud), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal), Markas Komando (Mako) Lantamal, Lapangan Kantor Gubernur, Alun-Alun, Pantai Kuta Bali, Stadion, Gedung Olahraga (GOR) di masing-masing Kotama dan lapangan Plaza Mabes TNI.
Sementara itu, penyerahan Rekor MURI diberikan oleh Ketua MURI Jaya Suprana kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Ketua MURI mengatakan bahwa acara ini merupakan rekor dunia yang belum pernah terjadi di planet bumi, hampir 400 ribu rakyat Indonesia bersama menari gemu famire.
Apa yang telah dilakukan oleh Panglima TNI atas inspirasi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto dan seluruh dukungan prajurit TNI-Polri serta keluarganya sebagai bukti bahwa TNI-Polri manunggal dengan rakyat dalam kesenian.
“Kami sangat menghormati dan terharu dengan prakarsa ini. Hal ini bukan hanya melestarikan dan menjunjung tinggi tapi juga mengembangkan maha karya kebudayaan Nusantara,” katanya.