Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dorong Literasi Keuangan, HSBC dan Sampoerna University Gelar Edukasi Keuangan Terpadu di Makassar
Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) keuangan dan
Untuk itu, selain semiloka, sebagai bagian dari rangkaian program HSBC Indonesia Membina diselenggarakan pula program training for trainers (tot) bagi para dosen di bidang keuangan dan perbankan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 3-6 September 2018.
Dalam kesempatan ini, sebanyak kurang lebih 150 dosen di bidang keuangan dan perbankan serta bankir muda dari wilayah Sulawesi dan Maluku akan mendapatkan pelatihan lewat modul kompetensi terkini, yang juga merupakan modul inovasi keuangan digital pertama yang pernah dibuat di Indonesia.
Modul berfokus pada tiga topik mutakhir di bidang keuangan dan perbankan modern, yaitu microfinance, wealth management, dan financial technology.
Makassar merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan perkembangan ekonomi yang cukup signifikan.
Pada tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh 7,3 persen dan berada pada peringkat kedua nasional setelah Provinsi Maluku Utara.
Pembangunan infrastruktur yang terus berkembang, terutama di sektor keuangan dan perbankan, memunculkan kebutuhan akan SDM lokal yang berkualitas dalam memimpin dan mengelola industri, apalagi untuk menghadapi tantangan dan peluang di tengah tumbuhnya berbagai inovasi digital di bidang keuangan dan perbankan.
“Seiring dengan perkembangan teknologi, industri keuangan dan perbankan terus bertansformasi. Lewat modul pelatihan ini, kami berharap perguruan tinggi lokal tetap mampu beradaptasi dengan perkembangan pesat industri keuangan dan perbankan modern, sehingga dapat mencetak lebih banyak lagi bankir-bankir masa depan dengan kompetensi dan spesialisasi khusus,” tutup Nuni.