Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Sajikan Kondisi Terkini di Suriah, BNPT Ajak Mahasiswa Waspadai Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kamis (6/9/2018), menggelar kegiatan dialog pelibatan takmir masjid kampus dalam pencegahan terorisme.

zoom-in Sajikan Kondisi Terkini di Suriah, BNPT Ajak Mahasiswa Waspadai Terorisme
ISTIMEWA
Direktur Pencegahan BNPT RI Brigjen Pol Hamli 

Dikirimkan oleh Muhammad Aras Prabowo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kamis (6/9/2018), menggelar kegiatan dialog pelibatan takmir masjid kampus dalam pencegahan terorisme. Sejumlah fakta terkini di Suriah disajikan sebagai pemantik untuk mewaspadai bahaya terorisme.

Hal itu disajikan oleh Direktur Pencegahan BNPT, Brigadir Jenderal Polisi Hamli, dalam paparannya. Kondisi terkini di Suriah yang disajikan adalah foto-foto kerusakan parah sejumlah tempat bersejarah akibat peperangan yang dipicu oleh terorisme.

"Kita semua tentu tidak ingin apa yang nampak di Suriah saat ini terjadi di Indonesia," kata Hamli.

Baca: Mantan Dirjen Otda : 80 Persen Pemekaran Daerah Gagal

Hamli mengatakan, Suriah tercabik-cabik oleh terorisme yang menyusup di tengah ketidakpastian situasi politik dan keamanan. Terorisme sendiri disebunya bisa masuk dan menguat jika sikap intoleransi mulai menjangkiti masyarakat. "Sikap intoleran bisa naik pangkat menjadi radikal," tegasnya.

Terkait dilaksanakannya kegiatan pencegahan terorisme di lingkungan masjid kampus, Hamli mengutarakan maksud dan tujuannya, yaitu mencegah terjadinya perekrutan generasi muda sebagai pelaku teror. Fakta di lapangan menunjukkan, proses rekruitmen pelaku teror sudah menyasar remaja dan mahasiswa.

Baca: Berkaca dari Gempa Lombok, Gerindra Perlu Ada Evaluasi UU Penanggulangan Bencana

"Pertanyaannya apakah orang terdidik seperti mahasiswa bisa dipengaruhi bergabung ke jaringan terorisme? Jawabannya bisa. Fakta menunjukkan banyak pelaku berasal dari jurusan exacta, bahkan lulusan dari perguruan tinggi terkenal, seperti Noordin M Top dan Hambali," urai Hamli.

Berita Rekomendasi

Di akhir paparannya Hamli mengajak mahasiswa peserta kegiatan memahami dengan benar makna jihad. Menurutnya, jihad yang sebenarnya tidak seperti yang diyakini oleh jaringan pelaku terorisme.

"Bagi mereka (pelaku terorisme-red. jihad adalah perang, tidak ada yang lain. Sementara kalian mahasiswa bisa berjihad dengan belajar. Kalian yang aktif di masjid kampus bisa berjihad menjadikan masjid sebagai pusat syiar damai, bukan sebaliknya menjadikan masjid titik awal terjadinya radikalisme," tuntas Hamli.

Kegiatan dialog pelibatan takmir masjid kampus dalam pencegahan terorisme di Makassar, dilaksanakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan.

Selain di Makassar kegiatan yang sama sudah diadakan di Surabaya, Jawa Timur, dan akan segera menyusul dilangsungkan di Semarang, Jawa Tengah. [shk/shk].

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas