Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
#24TahunAJI, Tetap Independen di Tahun Politik
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia meminta para jurnalis untuk tetap menjaga independensinya dalam menjalankan tugasnya.
Dikirimkan Sekretariat AJI Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia meminta para jurnalis untuk tetap menjaga independensinya dalam menjalankan tugasnya.
AJI menilai sikap independen ini sangat penting mengingat bangsa ini akan menghadapi momentum pesta demokrasi 5 tahunan berupa pemilu presiden dan pemilu legislatif 2019 mendatang.
Ketua AJI Indonesia, Abdul Manan mengatakan, independensi merupakan salah satu prinsip etik yang penting dalam profesio jurnalis. Meski ditegaskan dalam pasal pertama dalam kode etik jurnalistik, ini merupakan prinsip yang tidak mudah dalam pelaksanaannya.
Baca: Unjuk Rasa ke Rektorat Berujung Skorsing, Mahasiswa ISTN Mengadu ke Komnas HAM
Menurut Manan, tantangan untuk menunjukkan sikap independen ini kain besar di era media booming internet dan tingginya pemakaian media sosial ini.
Bagian dari menjaga independensi itu, ia menyarankan agar jurnalis menahan diri menggunakan media sosial di tahun politik ini.
“Sikap kita di media sosial akan mempengaruhi independensi kita,” katanya dalam sambutan ulang tahun AJI ke-24 di Bentara Budaya, Jakarta, Jumat (7/9/2018) malam.
Saat peringatan HUT, AJI meluncurkan buku laporan tahunan AJI 2018 berjudul ancaman baru dari digital, yang menyoroti dampak terkini dari digitalisasi.
Menurut kajian AJI, digitalisasi memberi ruang besar bagi munculnya persekusi dan doxing terhadap jurnalis.
Doxing adalah tindakan membongkar identitas seorang dan menyebarkan ke sosial media untuk tujuan negatif disertai dengan ancaman dan intimidasi.
Baca: Boni Hargens Menilai PKS tidak Ikhlas Dukung Prabowo
Di usia ke-24 tahun, AJI juga meluncurkan program membangun rumah jurnalisme, inisiatif pelibatan publik untuk membangun kembali sekretariat AJI Indonesia di daerah Kwitang, Jakarta Pusat.
Rumah ini diproyeksikan akan memberi ruang publik lebih besar, yang antara lain berupa tempat pelatihan dan perpustakaan.
“Alokasi ruang publiknya akan mencapai 75 persen,” ujar Bayu Wardhana, ketua panitia pembangunan rumah jurnalisme.
Dalam HUT Jumat malam AJI mengundang mantan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan untuk menyampaikan orasi kebudayaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.