Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Cegah Krisis, Elit Harus Bersatu

Untuk mencegah semakin menguatnya dollar dan menghindari krisis, elit politik harus bersatu.

zoom-in Cegah Krisis, Elit Harus Bersatu
kompas.com
ilustrasi 

Dikirimkan oleh Manilka Research and Consultant
Herzaky M. Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mencegah semakin menguatnya dollar dan menghindari krisis, elit politik harus bersatu.

"Bukan masyarakat yang dihimbau harus ini itu dulu, melainkan elit politiklah yang mesti memberikan contoh terlebih dahulu," ujar Herzaky M. Putra, pengamat politik dari Manilka.

Baca: WBP Se-Indonesia Deklarasi Hapus Buta Huruf Al-Quran

Pertama, terkait seruan presiden untuk menukar dollar yang dimiliki dengan rupiah, sebaiknya para elit menunjukkan contoh.

Bukannya mengaku menukar diam-diam karena tidak mau dianggap pencitraan, melainkan rakyat butuh contoh dan bukti nyata, kalau elit politik yang notabene memiliki banyak dolar menukarkan terlebih dahulu.

Bagaimanapun, rakyat memiliki krisis kepercayaan kepada sebagian elit kita. Elit harus menunjukkan bukti, bukan sekedar berucap.

Kedua, masih dalam konteks yang sama, jika ada elit politik yang menukarkan dolar yang dimilikinya, berapapun, seharusnya para tokoh nasional saling mengapresiasi.

Berita Rekomendasi

Bukannya malah sinis-sinisan atau nyinyir karena ada tokoh-tokoh nasional yang mengikuti arahan presiden.

Di sinilah kualitas seorang pejabat pemerintah sesungguhnya diuji. Meminta oposisi tidak memanfaatkan menguatnya dolar untuk menaikkan elektabilitas, tapi di sisi lain ketika ada oposisi yang mengikuti seruan presiden, malah direspon negatif. Sebenarnya, yang mempolitisir ini siapa?

Ketiga, elit politik, terutama pemerintah, sebaiknya tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial terkait menguatnya dollar.

Baca: 1 Muharram 1440 H - Waktu Terbaik Baca Doa Awal & Akhir Tahun Baru Islam, Jangan Sampai Terlewat

Sebaiknya pejabat pemerintah menahan diri dulu untuk mengeluarkan statemen. Komentar atau pernyataan pemerintah terkait situasi ini sebaiknya dipusatkan di satu pintu. Agar tidak terkesan adanya coordination failure antar kementerian atau pejabat terkait.

Optimisme pasar perlu dijaga, dan pernyataan-pernyataan yang ofensif atau kontradiktif dari beberapa pejabat pemerintah, bakal kontraproduktif dalam menjaga optimisme pasar.

Oposisi juga diminta untuk menahan diri. Tidak menggoreng isu ini.

Cukup ingatkan pemerintah, dan jika memungkinkan, berikan masukan yang bisa menjadi opsi bagi pemerintah sebagai solusi bagi Indonesia untuk keluar dari situasi sulit ini.

Untuk keteladanan, Jokowi bisa memberikan contoh. Jokowi selaku Presiden ke-7 bisa urun rembuk dengan SBY selaku Presiden ke-6.

SBY pernah mengalami dan berhasil melewati krisis di tahun 2008. Pengalaman SBY dalam menghadapi dan menyelesaikan krisis di tahun 2008 dengan baik bakal memberikan masukan yang sangat berharga bagi pemerintah dalam menghadapi situasi berat saat ini.

Menjadi Presiden bukan berarti menyelesaikan permasalahan sendiri. Melainkan memimpin seluruh komponen bangsa untuk bersatu dan bersama-sama memikirkan solusi. Baik elemen bangsa yang selama ini berada di pemerintahan maupun yang berada di luar pemerintahan.

Saatnya elit politik untuk bersatu. Dan, jika elit politik bersatu, masyarakat dengan sendirinya bakal mengikuti. Bagaimanapun, budaya bangsa kita masih kuat diwarnai budaya patron-klien.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas