Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Agar Bisa Pergi ke Lombok, Kuli Bangunan ini Jual Senapan Angin Kesayangan
Ketika mendengar ada bencana gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok beberapa waktu lalu, Yudi langsung berempati kepada penderitaan yang diala
Dikirimkan oleh Ridhuan Habibie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari-hari Tri Wahyudi (32) hanya bekerja sebagai seorang kuli bangunan di desa asalnya yakni Desa Delukan, Tulung, Klaten, Jawa Tengah.
Tetapi dibalik sosoknya yang sederhana ternyata ia memiliki jiwa kemanusiaan yang luar biasa.
Ketika mendengar ada bencana gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok beberapa waktu lalu, Yudi langsung berempati kepada penderitaan yang dialami warga.
Baca: Dosen Keperawatan Unhas Selenggarakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kemudian ia juga mendapat kabar ada program Recovery Indonesia dari LAZ Al Azhar yang akan membangun rumah tahan gempa untuk para korban. Karena ini sesuai dengan keahlian yang dia miliki Yudi langsung berniat dalam hati untuk menjadi relawan meski untuk kehidupan sehari-harinya pun sekedar pas-pasan.
“Masa kita bisa hidup nyaman, makan di rumah walau seadanya tapi kan enak. Sedangkan ada saudara-saudara kita di Lombok yang sedang terkena musibah gempa lalu kita diam saja. Namanya manusia kan harus berbagi dengan manusia yang lain," jelas Yudi.
Untuk bisa berangkat ke Lombok, Yudi sampai harus menjual senapan angin kesayangannya. Itu pun tak langsung laku. Ia jajakan senapan anginnya mulai dari jalur online hingga menawari ke temannya satu persatu selama 2 minggu.
Baca: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H: Masjid Kapal Semarang Bisa Jadi Pilihan Wisata Religi
Ketika bekalnya sudah cukup, Yudi pun langsung berangkat dengan relawan lain bersama Yayasan Klaten Peduli Ummat (YKPU) dan Forum Umat Islam (FUI) Klaten.
Bekal untuk istri dan 2 anaknya selama menjadi relawan juga sudah dipersiapkan. Beruntung Yudi dikaruniai keluarga yang sangat memahami dan mendukung penuh niat mulianya itu.
“Ya meski kadang ada aja tetangga yang nyinyir, katanya untuk keluarga sendiri aja susah tapi udah mikirin orang lain, ya itu saya anggap sebagai motivasi aja. Yang penting keluarga saya ikhlas dan terus mendoakan saya," ujarnya.
Kini Yudi dan ratusan relawan dari berbagai daerah lain tergabung dalam tim Recovery Indonesia LAZ Al Azhar di Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, untuk mewujudkan program 1.000 rumah, mushola dan sekolah bagi warga Lombok.
Dan ini bukan pengalaman pertama bagi Yudi bersama LAZ Al Azhar, YKPU, dan FUI ia sudah membangun ribuan rumah untuk korban bencana mulai dari tsunami Aceh, gempa Padang dan Yogyakarta, serta erupsi Kelud, dan Merapi.