Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kopi Indonesia Digemari di Festival Kopi Terbesar Kanada
Antrian pengunjung terlihat di paviliun Indonesia pada pameran kopi dan teh terbesar di Kanada, the Canadian Coffee and Tea Show 2018 di kota Toronto.
Dikirimkan oleh KJRI Toronto
TRIBUNNEWS.COM, TORONTO - Antrian pengunjung terlihat di paviliun Indonesia pada pameran kopi dan teh terbesar di Kanada, the Canadian Coffee and Tea Show 2018 di kota Toronto.
Beberapa mengantri untuk mencoba secangkir kopi khas Sumatera, sedangkan yang lainnya ingin mencoba kopi khas Sulawesi dan Jawa.
“Saya suka, rasanya unik”, ungkap salah satu pengunjung sambil menunjukkan kopi Toraja yang sedang diminumnya.
Baca: Kode Mata Yenny dan Shinta Wahid Saat Maruf Amin Ditanya Soal Dukungan
Beberapa pengunjung lainnya tampak serius bertanya mengenai karakter dan kualitas dari masing-masing jenis kopi yang dipamerkan seperti kopi Mandailing, Gayo, Java Ijen, Garut, Flores, Bali, Lintong dan lainnya.
Partisipasi Indonesia pada pameran yang berlangsung di Toronto Congress Centre tanggal 23-24 September 2018 tersebut merupakan yang ketiga sejak keikutsertaan pertama pada tahun 2016.
Pada kesempatan kali ini, paviliun Indonesia diwakili oleh Caldera Coffee, Red Spatula Coffee & Roastery, Nusa Coffee, dan Kopiku yang menawarkan berbagai jenis kopi khas Indonesia, termasuk kopi luwak. Disamping itu, terdapat pula produk insulated paper cup yang ditawarkan oleh JS Tunggal Group.
Adapun tujuan dari keikutsertaan Indonesia pada pameran tersebut yaitu untuk melakukan penetrasi pasar kopi di Kanada sekaligus agar keragaman kopi Indonesia lebih dikenal.
“Harapannya kopi Indonesia akan semakin banyak dikonsumsi di Kanada”, ungkap Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Vancouver, Rafika Arfani yang turut memantau jalannya pameran.
Adapun jumlah pengunjung paviliun Indonesia tahun ini diakui lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Konsul Ekonomi KJRI Toronto, Nancy Kusbayanti yang dua tahun terakhir turut mendampingi peserta Indonesia.
“Hal ini menunjukkan masyarakat Kanada sudah semakin mengenal dan menyukai kopi Indonesia," katanya.
“Keunikan dan kualitas kopi Indonesia kini banyak dikenal, tinggal bagaimana kita menampilkannya sesuai dengan kultur dan selera konsumen," tambah Ivan, professional barista yang didatangkan langsung dari Bali oleh Red Spatula Coffee & Roastery.
Saat ini banyak gerai-gerai kopi besar di Kanada mulai mempopulerkan jenis kopi Indonesia, salah satunya kopi Mandailing. Selain itu, kopi luwak juga dapat dijumpai pada beberapa kedai kopi premium.
Meskipun bukan negara penghasil kopi, 71 persen penduduk Kanada yang berjumlah 35 juta jiwa merupakan penikmat kopi. Rata-rata satu orang dewasa di Kanada mengkonsumsi 3 cangkir kopi per hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.