Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Indonesia Architecture Creative Forum Digelar di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta
PT Propan Raya siap menyelenggarakan pergelaran arsitektur terakbar di abad ini, Indonesia Architecture Creative Forum (IACF)
Editor: Toni Bramantoro
Juga Andy Rahman S.T. IAI, Founder and Principal Architect Andy Rahman Architect, membawakan tema 'Creativity and Craftsmanship in Architecture Today'.
Sementara Prof Dr Ir Josef Projotomo M. Arch, Guru Besar Arsitektur dan Peneliti Arsitektur Nusantara, membawakan tema 'Arsitek yang Creativepreneur dan Arsitektur Nusantara yang Menjagat'.
Pembicara lainnya ialah Dr Hendra Adidarma, Daliana Suryawinata B.SC M. Arch, dan Ir Andra Matin IAI.
“Pada acara IACF, kami hadirkan para narasumber terbaik tanah air yang ahli di bidang masing-masing. Semua demi berjayanya Arsitektur Nusantara. Kami yakin, ada banyak ilmu dan manfaat yang bisa didapat dari mereka: bagaimana meyakinkan diri terjun menjadi seorang arsitek, bagaimana membangun biro arsitek sendiri, bagaimana agar karya Anda sebagai para arsitek dikenal orang, serta bagaimana menjadi arsitek yang profesional,” ungkap Yuwono.
Helen Agustine sebagai narasumber termuda berbagi pengalaman bagaimana menjadi seorang arsitek dan bagaimana membuka biro arsitek.
“Sebenarnya menjadi seorang arsitek itu tidak susah dan tidak perlu modal yang besar. Apalagi, di era milenial seperti sekarang ini, yang sangat melimpah dengan yang namanya media sosial. Yang penting kita tahu siasatnya, tools yang harus dipersiapkan sebagai start up architect, cara membangun branding, lalu mengelola networking-nya,” jelasnya.
Sementara itu, Andra Matin, sebagai seorang arsitek yang sudah melanglang buana dengan karya yang luar biasa, akan menjadi bintang utama dalam acara IACF ini.
Tak hanya mengulas proyek-proyek pribadi dan swasta, ia bahkan akan membongkar bagaimana arsitek menyikapi pengadaan jasa perencanaan sebuah bangunan/kawasan yang dikelola pemerintah.
“Jika dibandingkan dengan proyek pribadi atau swasta, pastinya proyek pemerintah cenderung banyak tantangannya. Hal ini disebabkan proyek pemerintah sangat ketat dan terbatas dalam pendanaan, waktu, dan memiliki standar tertentu. Bagi banyak arsitek, batasan-batasan ini sering menjadi penghalang dalam menciptakan desain-desain yang menarik dan kreatif. Tetapi bagi saya, ini menjadi sebuah tantangan. Dengan pendekatan yang tepat dan penyampaian yang benar, kita masih dapat mempertahankan idealisme sebagai arsitek dengan ciri khas dari karya kita,” urainya.
Berbagai topik menarik ini tentunya hanya dapat dijumpai di IACF 2018. Selain mengadakan IACF, PT Propan Raya juga ikut menyemarakkan acara Indonesia Creative Cities Gallery (ICCG) di Atrium Sahid Jwalk Yogyakarta.