Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Indonesia Butuh Pemimpin yang Peduli pada Rakyatnya dan Yang Menjaga Kebhinnekaan
KH. Nurul Yakin Ishak dalam sambutan launching Maulana di Balai Kartini, Kamis lalu mengatakan mengapa Maulana harus hadir di tengah-tengah kita?
Editor: Toni Bramantoro
UNTUK menciptakan persatuan masyarakat dan umat, ulama dan umara (pemerintah) harus bersinergi. Itulah yang menjadi alasan dilahirkannya Majelis Ulama dan Umara Nusantara (Maulana).
Ketua Maulana, KH Nurul Yakin Ishak dalam sambutan launching Maulana di Balai Kartini, Kamis lalu mengatakan mengapa Maulana harus hadir di tengah-tengah kita?
Sebelumnya sudah banyak organisasi yang serupa, tetapi kita terpanggil untuk melahirkan Maulana karena provokasi, ujaran kebencian di media sosial, hate speech masih marak.
Tahun depan Pilpres akan digelar serentak bersamaan dengan Pileg. Dengan kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan dengan adanya ujaran kebencian dan fitnah secara massif. Kondisi ini menjadi ancaman yang luar biasa.
"Ini bisa merusak sendi-sendi ukhuwah di antara kita bahkan bisa merusak sendi-sendi kerukunan di antara umat beragama," tuturnya.
Indonesia penuh dengan keragaman dan perbedaan baik budaya, agama dan bahasa. Dengan adanya Maulana yang di dalamnya ada ulama, umara dan ragam etnik serta berbagai profesi bersatu untuk membangun kebersamaan dengan visi yang sama dan menjaga keberagaman demi keberlangsungan bangsa.
"Kita Indonesia begitu banyak keragaman dan perbedaan inilah yang mendorong kita untuk mendirikan Maulana ini supaya bersama saudara kita dari etnik, agama, profesi yang berbeda-beda membangun harmonitas, kerukunan dan keutuhan bangsa ini," tutur Nurul Yakin.
Indonesia butuh pemimpin yang peduli pada rakyatnya dan yang menjaga kebhinnekaan, keragaman, toleransi untuk membangun harmonisasi dari segala perbedaan. Maulana mengajak warga masyarakat agar tepat dalam memilih pemimpin seperti itu.
"Kita tahu ini bukan sekedar pemilihan presiden tapi ada pertarungan ideologi di dalamnya, maka dari itu mari para Nahdliyin, para pecinta keharmonisan, keragaman dan tolerasnsi kita bersungguh-sungguh untuk memenangkan pasangan Joko Widodo dan Kiai Ma'ruf Amin untuk memimpin negeri ini," jelas Kiai Nurul Yakin.