Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Guyonan Prabowo Soal 'Tampang Boyolali' Berpotensi Melahirkan Krisis Kepercayaan Publik yang Meluas
Ungkapan 'Tampang Boyolali' berpotensi melahirkan krisis kepercayaan publik yang meluas terhadap Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Editor: Dewi Agustina
INSIDEN Boyolali yang bermula dari guyonan Prabowo Subianto soal "Tampang Boyolali, berpotensi melahirkan tsunami ketidakpercayaan publik yang luas.
Atau akan terjadi krisis kepercayaan publik yang meluas terhadap Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak saja dari masyarakat Kabupaten Boyolali, akan tetapi juga akan meluas ke seluruh Indonesia, tanpa harus diorganisir.
Ini akan melahirkan sikap simpatik masyarakat desa di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia terhadap warga Boyolali yang dilecehkan oleh sikap Prabowo.
Ini akan terus-menerus bergulir dan berdampak pada munculnya sikap antipatik yang meluas terhadap Capres Prabowo Subianto-Cawapres Sandiaga Uno.
Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno akan menuai krisis kepercayaan publik yang meluas.
Apalagi sikap antipatik publik Boyolali telah dikoordinir oleh Bupati Boyolali, sehingga eskalasinya sangat cepat, bahkan akan berujung dengan sikap menarik dukungan dan kelak tidak lagi memilih Pasangan Capres Prabowo Subianto-Cawapres Sandiaga Uno.
Baca: Surya Paloh Tanggapi Pernyataan Prabowo soal Tampang Boyolali: Biarkan Masyarakat yang Menilai
Ini sesungguhnya kasus pelecehan atau penghinaan oleh Prabowo Subianto terhadap masyarakat Boyolali di waktu dan tempat yang salah pada beberapa waktu yang lalu.
Sekalipun hanyalah sekadar guuonan, akan tetapi memicu kebencian publik terhadap perilaku Prabowo Sunianto-Sandiaga Uno yang salama masa kampanye Pilpres sering melontarkan kampanye hitam, kampanye negatif dan berita hoax.
Ini memang sangat memalukan dan menjadi fenomena politik yang sangat menarik, karena mssyarakat satu kabupaten bersama bupatinya menyatakan mencabut dukungan ke Capresnya.
Bisanya krisis kepercayaan publik muncul saat seorang pemimpin sedang menjalankan tugasnya.
Namun yang terjadi dengan Prabowo, justru krisis kepercayaan publik muncul disaat ia belum terpilih menjadi Presiden atau baru menjadi calon Presiden sudah menghadapi krisis kepercayaan publik yang meluas begitu cepat di Boyolali.
Dan tidak tertutup kemungkinan secara eskalatif akan meluas ke seantero Indonesia.
Jika ini benar-benar terjadi, maka ini baru pertama kali terjadi di negeri ini seorang Calon Presiden kehilangan kepercayaan publik pada saat sedang melakukan kampanye.
Segala daya upaya Prabowo Subianto bersama Sandiaga Uno berikut Partai Politik dalam Koalisi Adil Makmur akan berantakan hancur berkeping-keping, jika Prabowo Subianto tidak mampu menjaga tutur katanya yang santun di mata rakyat pendukungnya.
Akibatnya rakyat dengan mudah berpaling dan murka terhadap Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ini adalah kegagalan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga dalam memanage kampanye, dan rasanya sangat sulit mengembalikan kepercayaan publik atau pemilih simpatisan Prabowo untuk sukses pada Pilpres 2019.
Penulis:
Petrus Selestinus
Pimpinan Pusat Pengurus Nasional Harimau Jokowi dan Koordinator TPDI