Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Akal Sehat Bamsoet Sepanjang Tahun 2018 dan Daya Kritisnya
Buku ke -15 Bamsoet Kumpulan Tulisan Sepanjang Tahun 2018 dan Kritisnya
Editor: Rachmat Hidayat
Namun udara politik kita semakin kotor dan menyesakkan. Karena masing-masing kubu pendukung capres/cawapres hanya meributkan isu-isu yang nyaris tidak substansial, dan juga tidak esensial.
Akibatnya, kampanye Pilpres tahun ini dinilai kurang bermutu. Alih-alih mendidik dan mencerdaskan generasi milenial, isu-isu kampanye yang digoreng secara berulang-ulang justru cenderung menyesatkan.
Sebagian besar masyarakat kecewa. Sementara roda perubahan zaman terus berputar, dan setiap perubahan selalu menghadirkan tantangan bagi setiap generasi.
Generasi milenial butuh calon pemimpin yang mampu mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.
Kesinambungan perkembangan teknologi sudah mengubah lanskap ekonomi, politik, sosial dan budaya. Perubahan ini meng-global.
Batasan atau sekat-sekat semakin tipis. Arus dana dan investasi nyaris tak lagi mengenal batas negara.
Saling memengaruhi pada aspek budaya pun begitu mudah berkat perkembangan teknologi media sosial.
Peta kekuatan ekonomi juga telah berubah. Telah muncul prediksi bahwa Cina akan menjadi kekuatan nomor satu perekonomian dunia.
Penetrasi kekuatan ekonomi Cina tampak nyata di berbagai belahan dunia.
Artinya, dinamika tantangan bagi orang muda Indonesia masa kini tidak sama dengan tantangan yang dihadapi orang tua mereka pada zamannya.
Kalau dulu orang muda Indonesia selalu melihat ke dunia barat, Eropa dan Amerika Serikat khususnya, generasi milenial dihadapkan pada alternatif lain.
Baca: Bamsoet Minta Musisi Dialog dengan DPR Terkait Polemik RUU Permusikan
Munculnya kekuatan baru di Asia sebagaimana diperlihatkan oleh Cina, India dan Korea Selatan, tentunya juga harus mendapatkan perhatian khusus orang muda Indonesia masa kini.
Karena itu, generasi milenial harus diajak dan didorong untuk memahami tantangan mereka di masa depan. Dalam konteks itu, peran orang tua, pemimpin masyarakat dan kaum pendidik menjadi faktor kunci.
Indonesia butuh pemimpin yang mampu membaca dan memahami perubahan zaman dengan segala tantangannya.