Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

'Dari Justice for Audrey Kita Beranjak Meluas ke Justice for All'

Hari ini petisi #justiceforaudrey mengalir deras. Persoalannya, apa tuntutan konkret dalam petisi tersebut?

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 'Dari Justice for Audrey Kita Beranjak Meluas ke Justice for All'
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sebanyak tujuh siswi SMA yang terseret dalam kasus penganiayaan siswi SMP menyampaikan klarifikasi didampingi KPPAD Provinsi Kalbar di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019). Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarga korban serta tidak mengakui telah melakukan pengeroyokan, melainkan perkelahian dilakukan satu lawan satu. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Dari "Justice for Audrey", kita beranjak meluas ke "Justice for All".

Berawal dari Masalah Cowok
Pengeroyokan terhadap Audrey bermula dari masalah cowok antara kakak sepupunya dengan pelaku.

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar pelaku penganiayaan ini."

"Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," jelas Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbur Manalu, Selasa (9/4/2019).

Tak hanya mengeroyok, rombongan pelaku kekerasan ternyata sempat mengancam Audrey dan kakak sepupunya.

Baca: Audrey Siswi SMP di Pontianak Korban Pengeroyokan Akhirnya Mau Makan Setelah Ditemui Atta Halilitar

Setelah mengeroyok, pelaku mengancam akan melakukan hal lebih parah jika korban mengadu pada orang tua.

Karena hal itu kemudian korban tak berani melapor karena merasa terintimidasi.

Berita Rekomendasi

"Ada ancaman pelaku bahwa kalau sampai mengadu ke orangtuanya, akan mendapatkan perlakuan lebih parah lagi," ungkap Tumbur.

Saat ini Audrey diketahui tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Promedika Pontianak.

Sementara itu hasil visum yang dikeluarkan pihak rumah sakit menyebutkan tidak ada pembengkakan ataupun benjolan di kepala korban.

Juga memar, lebam, atau bekas luka pada kulitnya.

Baca: UPDATE Kasus Audrey: Nikita Mirzani Unggah Ungkapan Bunda Korban yang Minta Jaga Privacy Anaknya

Selain itu, organ dalam abdomen tidak ditemukan ada pembesaran.

Bagian vital atau selaput dara juga tidak tampak luka.

"Berikut pemaparan saya terhadap hasil visum dan ronsen dari korban yang dikeluarkan 10 April oleh RS ProMedika dengan penanggung jawab dr. Diana Natalia sebagai Direktur Umum," papar Anwar Nasir.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas