Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Suhardi Alius Jelang Ramadhan Silaturahmi ke Yayasan Lingkar Perdamaian

Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, jajaran pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan silaturahmi ke Yayasan Lingkar

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Suhardi Alius Jelang Ramadhan Silaturahmi ke Yayasan Lingkar Perdamaian
ist
Suhardi Alius Jelang Ramadhan Silaturahmi ke Yayasan Lingkar Perdamaian 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, jajaran pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan silaturahmi ke Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP)  yang berada di Ds. Tenggulun, Kec. Solokuro, Kab Lamongan, pada  Jumat (3/5/2019) siang. Silaturahmi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs Suhardi Alius, MH.

Seperti diketahui, YLP ini berisikan para mantan napi teroris dan mantan kombatan dalam kasus terorisme. Yayasan ini dipimpin oleh Ali Fauzi Manzi yang tak lain adalah adik kandung dari terpidana seumur hidup Ali Imron serta terpidana mati Muklas alias Ali Gufron dan Amrozi dalam kasus bom Bali I.

Usai dari YLP, Kepala BNPT dan rombongan juga melakukan silaturahmi kepada terpidana 20 tahun penjara dalam kasus yang sama, Umar Patek, yang sedang menjalani masa pidanaya di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Kab. Sidoarjo.    

Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius menjelaskan silaturahmi ke YLP  ini sendiri merupakan upaya dirinya dalam membangun rasa kekeluargaan dengan mantan napiter seiiring memasuki bulan Ramadan, dimana menurutnya kekeluargaan ini harus tetap dijaga dan kedepannya tetap memberikan manfaat positif dalam upaya penanggulangan terorisme.

“Mereka adalah mantan napiter yang sudah baik, beserta keluarganya dan menjadi saudara-saudara kita, dan ini dalam rangka menyambut Ramadan. Kekeluargaan harus kita jaga dan sekarang sudah luar bisa sekali apa yang dilakukan oleh Yayasan Lingkar Perdamaian untuk menyebarkan paham-paham moderat, bahkan banyak sekali mantan-mantan napiter yang di jemput, masuk di rumah singgah disini bahkan diberikan akses ekonomi,” ujar Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius usai melakukan kunjungan tersebut.

Kepala BNPT berharap apa yang telah dilakukan oleh YLP ini bisa  menjadi embrio yang bagus karena YLP ini telah menjadi rujukan dan role model oleh dunia internasional. “Inilah contoh yang harus kita gelorakan di Republik ini, sehingga yang dulu tidak mengenal nasionalisme dan kebangsaan, sekarang mereka cinta NKRI dan mau menjadi ambassador kita atau duta kita,”ungkap alumni Akpol tahun 1985 ini

Lebih lanjut mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI ini menjelaskan, terorisme itu ibarat virus yang sangat mematikan, yang mana dibutuhkan metode dan vaksin khusus dalam melawan dan menangkal virus tersebut. Dimana dirinya melihat bagaimana hulu masalah terorisme ini berada. Dirinya menganalogikan dengan penyakit, masalah terorisme adalah virus, virus yang mematikan.

BERITA TERKAIT

“Bagaimana melemahkan virus itu? Tentu dengan vaksin. Vaksin adalah virus yang telah dijinakan, lebih bermanfaat ketika dia ikut sama-sama, paling efektif adalah kita menggunakan mantan-mantan teroris yang sudah sadar, untuk menyadarkan semuanya. Mudah-mudahan ini lebih bermanfaat ketimbang kita sendiri yang mereka anggap berseberangan, metode ini yang terus kita sebarkan ke seluruh dunia," ungkap mantan Kabareskrim Polri ini

Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan bagaimana saat ini Ds. Tenggulun  dan Sei Mencirim menjadi contoh dan tempat pembelajaran bagi dunia terkait deradikalisasi. Dimana menurutnya, dunia yang selama ini tidak percaya hal itu bisa terlaksana, tetapi berhasil dan bisa berfungsi di Indonesia.

“Kalau hari Rabu kemarin, saya melihat saudara-saudara kita di (Pondok Pesantren) Al-Hidayah, Sei Mencirim, Deli Serdang, maka hari ini (Jumat) kita bersama lagi mengunjungi saudara kita di Yayasan Lingkar Perdamaian di Tenggulun. Kami di depan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), dimanapun saya diundang di seluruh dunia, selalu kami bawakan masalah Tenggulun dan Sei Mencirim ini,” ucap mantan Kapolda Jawa Barat ini

Untuk itu menurutnya  jangan heran jika banyak pejabat-pejabat dari negara asing, media-media dari negara asing pada datang ke dua lokasi ini untuk melihat itu semuanya.

“Hal yang dikatakan tidak mungkin dilaksanakan, ternyata berfungsi di Indonesia, bagaimana kita merubah mindset dari teroris menjadi orang-orang yang baik, diberikan kesempatan dengan kontribusi secara terintegrasi dengan seluruh yang ada, bukan cuman pemerintah, juga masyarakat, dan juga seluruh LSM atau civil society organization bekerja sama untuk membina itu semua,”ungkapnya.

Selain itu Suhardi juga menyinggung peran dari berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) lainnya dalam membantu program-program deradikalisasi yang dimiliki BNPT. Dimana menurutnyaK/L tersebut akan untuk ikut serta untuk membantu program yang dijalankan BNPT dalam menangani masalah terorisme ini.

“Sekarang Kementerian PUPR akan membangunkan Rusunawa untuk kita, kita hanya perlu mencarikan lahannya saja. Banyak kementarian yang lain yang ingin berkontribusi, seperti di Sei Mencirim, Kementerian Pertanian akan memberikan bibit-bibit, baik itu pohon-pohonan, bibit ayam, sehingga ada mata pencaharian dari teman-teman ini, betul-betul hidup berdampingan, tidak ada lagi perasaan seperti termarjinalkan,” ungkapnya.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas