Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Yang Muda yang Berkiprah
“Berilah aku sepuluh pemuda maka aku akan mengguncang dunia,” kata Soekarno, Presiden I RI, 18 Agustus 1945-12 Maret 1967.
Editor: Hasanudin Aco
Keberadaan Megawati sebagai tokoh sentralistik dan kharismatik, diakui atau tidak, mempunyai plus dan minus tersendiri. Plusnya, Megawati bisa menjadi perekat dan pengikat ketika terjadi friksi-friksi internal, bahkan menjadi semacam “suh” atau tali pengikat pada sapu lidi bagi PDIP.
Plus lainnya, bagi partai yang “menjual” isu ideologi seperti PDIP, keberadaan Megawati sebagai anak biologis sekaligus ideologis Bung Karno cukup menguntungkan.
Minusnya, PDIP tercitrakan sebagai partai konservatif, bukan partai modern yang ditopang oleh profesionalitas manajemen yang piawai "menjual" program.
Minus lainnya, di tubuh PDIP nyaris tidak ada tokos selevel atau sekaliber Megawati, bahkan satu trap di bawahnya pun tidak ada. Tokoh-tokoh lain seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung berada dua trap di bawah Megawati.
Tokoh-tokoh lain seperti Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambay dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini berada tiga trap di bawah Megawati.
Pendek kata, bila terjadi kondisi darurat atau force majeur dengan Megawati, PDIP akan gagap mencari penggantinya.
Kini, saatnya PDIP memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh muda untuk berkiprah. Itu bila benar bahwa percepatan Kongres V PDIP demi percepatan regenerasi. Akankah Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP?
Drs H Sumaryoto Padmodiningrat MM: Mantan anggota DPR RI dari PDIP / Chief Executive Officer (CEO) Konsultan dan Survei Indonesia (KSI), Jakarta.