Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Suhendra, Bekerja dalam Senyap

Saya berkesempatan makan siang dan berbincang banyak hal dengan sosok yang baru saya kenal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Suhendra, Bekerja dalam Senyap
Ist/Tribunnews.com
Rudi S Kamri, Pengamat Sepak Bola. 

Lalu, apa yang terjadi setelah Presiden Jokowi pulang ke Jakarta? Seluruh sertifikat tanah tersebut ditarik kembali oleh perangkat desa atas perintah Bupati Langkat, katanya.

Bagi warga yang mau mengambil sertifikat tersebut harus menebus dengan uang 3 sampa 5 juta rupiah. Sungguh biadab kelakuan oknum aparat pemerintah daerah tersebut, dan hal ini tentu saja tak pernah diketahui Jokowi.

Atas jeritan rakyat kecil itu, Suhendra yang dibantu tim kecilnya bergerilya ke beberapa desa, ke seluruh pelosok Kabupaten Langkat. Beliau mengancam mempidanakan aparat desa yang telah menyandera sertifikat yang merupakan hak rakyat tersebut. Usaha dari Suhendra tentu saja mendapatkan perlawanan keras dari aparat desa dan kecamatan. Namun singkat cerita berkat kegigihannya akhirnya Suhendra berhasil menarik kembali ribuan sertifikat tanah tersebut dari aparat desa dan mengembalikan kepada rakyat. Peristiwa ini juga luput dari pemberitaan media nasional.

Pada saat saya tanya, apa motivasi Suhendra sehingga melakukan hal itu? Jawabnya, "Saya hanya ingin menyelamatkan nama baik Pak Jokowi yang telah berniat baik, tapi ‘digergaji’ oleh anak buahnya di level bawah." Makjleb!

Melawan Mafia Sepak Bola Indonesia

Anda pasti sudah membaca berita 17 orang oknum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan mafia sepak bola ditangkap dan diproses hukum oleh Polri. Tapi tahukah Anda bahwa Suhendra Hadikuntono yang merupakan Ketua KPSN (Komite Pembaharuan Sepakbola Nasional) yang menginisiasi pembongkaran kasus itu? 

Suhendra begitu gemas dengan kondisi semakin maraknya mafia sepak bola di Indonesia. Dia dibantu beberapa orang kemudian membentuk KPSN, dan hebatnya Suhendra pula yang membiayai semua kegiatan KPSN, bahkan membiayai sebagian kegiatan operasional aparat kepolisian untuk menangkap para mafia sepak bola. Suhendra pula yang membiayai beberapa pertemuan KPSN dengan pemilik suara (voters) PSSI. 

Berita Rekomendasi

Saat saya tanya, sudah habis berapa untuk membongkar mafia sepak bola ini? Beliau hanya tersenyum kecil, "Hanya beberapa M-lah"

Kemudian saya kejar lagi, apakah Bapak punya niat menjadi Ketua Umum PSSI? Dia menggeleng keras. "Saya tidak ingin jadi apa-apa. Saya hanya ingin sepak bola Indonesia kembali ke marwahnya sebagai alat pemersatu dan kebanggaan bangsa dan negara"._

Saya diam. Tercenung. Kemudian saya iseng bertanya, kalau ditawari Presiden Jokowi untuk menjadi menteri, Bapak bersedia? Beliau menggeleng,

"Saya tidak ingin jabatan apa-apa, Mas Rudi. Saya hanya ingin jadi pejuang bagi NKRI saja. Kalaupun Pak Jokowi memanggil saya untuk mengabdi membantu beliau, saya akan minta ditempatkan di tempat kering yang tidak ada uangnya, agar saya bisa total dan fokus mengabdi untuk negeri ini.

Karena secara materi alhamdulillah saya sudah banyak diberikan rezeki oleh Allah SWT. Tapi kalau tidak dipanggil, saya akan tetap berbuat apa pun yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan NKRI".

Saya terdiam. Saya pandangi dalam-dalam Pak Suhendra yang didampingi istrinya yang cantik itu. Saya malu. Saya merasa belum berbuat apa pun untuk negeri ini.

Terimakasih Pak Suhendra, Anda telah memberi banyak pelajaran buat saya pribadi, dan Anda adalah sosok yang patut menjadi teladan dan inspirasi bagi kita semua, bagaimana mengabdi pada negara tanpa pamrih. Teruslah berbuat untuk negeri ini dalam kesunyianmu, Pak Suhendra. (*)

Rudi S Kamri: Pegiat Media Sosial.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas