Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menimbang Gibran, Bobby, dan Kaesang
Survei dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik. Survei menguji tiga kategori, yakni popularitas, akseptabilitas, dan el
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Karyudi Sutajah Putra
TRIBUNNEWS.COM - Salahkah menggunakan “aji mumpung” dalam berpolitik? Tidak!
Sebab, politik adalah seni memanfaatkan momentum. Siapa cepat, dia dapat. Yang salah adalah jika “aji mumpung” itu digunakan dengan menyalahi aturan.
Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa calon walikota Surakarta, Jawa Tengah.
Pun, Bobby Nasution masuk dalam bursa calon walikota Medan, Sumatera Utara.
Gibran dan Kaesang adalah putra sulung dan putra bungsu Presiden Joko Widodo, sedangkan Bobby adalah menantu Jokowi karena ia suami dari Kahiyang Ayu, putri tunggal Jokowi yang berada di tengah antara Gibran dan Kaesang, sehingga dalam istilah Jawa disebut “sendang kapit pancuran”.
Nama Gibran dan Kaesang muncul dalam survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surakarta 2020.
Survei dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik. Survei menguji tiga kategori, yakni popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi, yakni 90%. Dengan angka yang sama muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Walikota Surakarta saat ini.
Nama Kaesang muncul di urutan ketiga dengan persentase popularitas 86%. Selain Gibran, Kaesang, dan Achmad Purnomo, tidak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50%, bahkan Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa berada di urutan keempat dengan tingkat pengenalan hanya 49%.
Meski unggul dari sisi popularitas, namun Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83%, diikuti Gibran dengan persentase 61%, dan Teguh dengan persentase 49%.
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38%, diikuti Gibran 13%, dan Teguh 11%. (Kompas.com, 26 Juli 2019).
Adapun nama Bobby Nasution disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat yang patut diperhitungkan dalam Pilkada Kota Medan 2020. Apalagi Bobby menyandang status sebagai menantu Presiden.