Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Prihal Penolakan Rencana Tablig di Masjid Jogokariyan

Masjid ini juga terkenal dengan keberadaan Islamic Center-nya, dengan kegiatan pelayanan jamaah. Ada 28 divisi yang bekerja

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Prihal Penolakan Rencana Tablig di Masjid Jogokariyan
Istimewa
KH Imam Jazuli menyampaikan sambutan di acara Haul KH Anas Sirajuddin 

“Assalamu’alaikum Wr Wb. setelah proses yang cukup alot utk bisa meyakinkan masjid Jogokaryan ternyata kami gagal dan dengan ini kami panitia mohon maaf utk Pak Kiai Aguk Irawan tidak jadi (batal) sebagai salah satu pembicara di acara tabligh akbar 2019 (kami sangat kecewa atas hal ini), semoga di lain waktu dan di lain tempat kita bisa bekerjasama. Terima kasih.”

Tidak ada keterangan lebih sebab apa dan kenapa Ustad/Kiai Aguk ditolak di Masjid itu.

Menurut keterangan Ustad Aguk, ketika ia dimohon panitia untuk mengisi acara di Masjid itu, sebagai santri, terlebih dulu ia harus sowan sesepuh NU untuk memohon pertimbangan.

Begitu ia memutuskan bersedia sebulan yang lalu, dengan pertimbangan pentingnya ukhuwah lintas kelompok umat islam.

Juga, mengingat secara historis, dahulu tahun 1970-an dan 1980-an para Ustad dan Kiai NU sudah terbiasa mengisi pengajian di Masjid itu, diantaranya adalah KH. Malik Madani, KH. Henry Sutopo, KH. Muhadi Zainuddin, KH. Adnan Asyhari, Ustad Saifuddin Zuhri, Ustad Muhamamd Ikhsan dan lain sebagainya, maka sudah selayaknya kader NU perlu merajut kembali tali silaturahmi dengan siapapun, termasuk Ta'mir Masjid Jogokariyan yang belakangan ini terkesan beda jalur perjuangan dengan NU.

Sementara menurut Ta'mir Masjid Jogokariyan, dalam hal ini diwakili Ustad Syubban Rizal N melalui klarifikasinya di berbagai media sosial (21/11/201).

Tertolaknya Ustad Aguk, karena dalam rencana satu forum panitia menjadwalkan, diantaranya dengan Ustad Sukino sebagai narasumber. Ta'mir merasa keberatan jika latar belakang Aguk yang NU bersanding dengan tokoh, bahkan pendiri MTA (Majelis Tafsir al-Qur'an).

Berita Rekomendasi

Dikhawatirkan masing-masing membawa jamaah dan bisa "mengusik" ukhuwah Islamiah. Upaya antisipasi dan pencegahan pada hal-hal yang berpotensi memecah belah-umat memang patut diapresiasi, tetapi mempertemukan orang yang beda paham (aliran) dalam satu forum untuk dialog (jika memang demikian), saya kira ini langkah maju untuk solusi persaudaraan dan peradaban.

Dari statemen Ustad Syubban Rizal ini bisa ditarik kesimpulan, bahwa salah satu alasan kuat kenapa Ustad Aguk tertolak, tidak lain karena latar belakangnya sebagai aktifis NU.

Memang tidak dipungkuri, Ustad Aguk adalah NU tulen, dia memulai sebagai pengurus NU ketika masih remaja, dan aktif di IPNU/IPPNU anak ranting di kampungnya.

Kelak ketika hijrah ke Cairo-Mesir (1997/1998), ia tercatat sebagai ketua bidang organisasi PCINU Cairo. Kemudian sepulangnya ke tanah air (2002), ia juga menjadi pengurus struktural NU, mulai di PP-LKKNU Pusat, Lesbumi PWNU DIY, hingga di LT-PBNU.

Selain itu, Ustad Aguk juga tidak hanya 'berkiprah' di struktrual NU, tetapi juga banyak terlibat di kultural, terutama di LKiS (Lembaga Kajian Islam dan Sosial) pada awal tahun 2000-an.

Tercatat, ia pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Ikhtilaf LKiS dan Pemimpin Redaksi Jurnal Kebudayaan Kinanah, yang awak redaksinya terdiri antara aktifis NU Mesir dan aktifis NU Yogyakkarta (IAIN Sunan Kalijaga).

Dari pergaulan di LKiS inilah, saat itu dia sangat produktif menulis di sejumlah media masa. Selain artikel islam-progresif, tentu saja sastra.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas