Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Sambutan Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh pada Milad Ke-43 GAM

Rakyat Aceh tidak benci pemilik izin tambang dan sangat menyambut adanya investasi di Aceh.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sambutan Yang Mulia Wali  Nanggroe Aceh pada Milad Ke-43 GAM
Ist for tribunnews.com
Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar. 

Semangat dan jiwa perjuangan kita harus kita turunkan kepada generasi penerus kita. Ini adalah tradisi turun-temurun dari bangsa Aceh, dan kita harus senantiasa “setia meu setia sabee keudroe-droe euh” (kesetiaan kebersamaan kita).

Hari ini kita melakukan perjuangan politik, pendidikan, agama dan ekonomi untuk pembangunan dan kesejahteraan masa depan rakyat Aceh.

Hal ini harus kita hadapi dengan penuh sabar, komitmen, dedikasi yang tinggi, integritas dan satu hati, sama seperti masa perang terdahulu.

Kepentingan rakyat didahulukan daripada kepentingan kelompok atau pribadi. Tidaklah bermartabat suatu bangsa jika bangsa tersebut tidak menghargai dan berbangga terhadap sejarahnya. Kepahlawanan pejuang-pejuang Aceh harus menjadi inspirasi, panduan dan semangat putra-putri bangsa Aceh.

Pemilhan Legislatif (Pileg) untuk anggota DPR RI dan DPD RI, DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota se-Aceh, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 yang digelar serentak secara nasional telah selesai. Aceh telah melalui tahapan ini dengan proses yang sangat aman dan tertib. Rakyat telah memilih wakil-wakilnya yang menurut mereka adalah yang terbaik.

Oleh karena itu, saya meminta orang-orang yang telah mendapatkan amanah dari rakyat ini untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang sebaik-baiknya, terkhusus dalam hal penguatan perdamaian.

Pesan saya kepada GAM, belakangan ini sudah banyak muncul fenomena kegelisahan di antara anggota-anggota GAM, khususnya anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) yang terdidik secara militer terhadap lambatnya realisasi Perjanjian Damai Helsinki.

Berita Rekomendasi

Permasalahan bendera dan lambang Aceh, permasalahan pembagian kewenangan antara Aceh dan pusat yang belum tuntas, permasalahan perekonomian kombatan dan korban konflik yang belum bangkit akibat belum tuntasnya tanggung jawab Pemerintah RI, hingga permasalahan lahan pertanian bagi kombatan dan korban konflik.

Oleh karena itu saya mengimbau seluruh jajaran GAM untuk kembali bersatu mendukung perdamaian ini, dan secara khusus saya meminta kepada KPA untuk membuat rapat-rapat sesuai tingkatan untuk membahas fenomena ini, mengantisipasi provokator-provokator yang anti-perdamian, dan mencari solusi agar tidak ada lagi darah yang tertumpah di negeri Aceh yang kita cintai ini".

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas