Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pemilihan Presiden Tetap Langsung dan Hanya Dua Periode

Saya merasa, dalam proses awal ini masih banyak hal yang mesti saya pelajari, saya gali, dan saya lakukan bersama-sama dengan pimpinan MPR lainnya

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Pemilihan Presiden Tetap Langsung dan Hanya Dua Periode
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Ketua MPR Bambang Soesatyo 

Oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Tanpa terasa untaian waktu telah menggenapi dua bulan 15 hari kebersamaan saya sebagai Ketua MPR RI sejak dilantik pada tanggal 3 Oktober 2019 yang lalu.

Saya merasa, dalam proses awal ini masih banyak hal yang mesti saya pelajari, saya gali, dan saya lakukan bersama-sama dengan pimpinan MPR lainnya.

Baca: Survei Tiga Roda Konsultan: 52,8 Persen Masyarakat Tidak Setuju Pemilihan Presiden Lewat MPR

Refleksi akhir tahun ini bermakna penting bagi saya pada khususnya, dan bagi MPR secara kelembagaan pada umumnya.

Tidak saja sebagai sarana bercermin dan mawas diri atas kinerja kelembagaan yang telah dilaksanakan, tetapi juga sebagai rujukan untuk menentukan gerak langkah ke depan yang lebih baik.

Baca: Jimmly Asshiddiqie Sebut Perubahan Masa Jabatan Presiden Hanya Sebatas Wacana

Sebagai gambaran umum, bangsa dan negara Indonesia senantiasa belajar dari waktu ke waktu untuk memperbaiki dan mengkoreksi setiap proses dan dinamika demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Salah satu momen sekaligus pelajaran berharga untuk bangsa Indonesia adalah pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara serentak pada pertengahan tahun 2019 lalu.

Berita Rekomendasi

Penting untuk kita renungkan bersama, dalam dinamika pemilu serentak tersebut telah membuat polarisasi yang tajam ditengah kita semua, setiap perbedaan menjadi perdebatan, politik identitas dan sikap- sikap intoleran semakin mengemuka.

Di tingkat masyarakat sempat muncul kekhawatiran tentang masa depan kebersatuan kita di rumah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca: Ketua MPR Ajak Insan Pers Aktif Terlibat Dialektika Amandemen UUD 1945

Di beberapa daerah tertentu ada yang mengeluhkan bahwa kelompok primordialnya diperlakukan tidak adil, tetapi pandangan itu ditolak oleh kelompok lain dengan mengatakan justru pihaknyalah yang diperlakukan tidak adil.

Keadaan seperti ini harus segera diatasi demi kelangsungan dan masa depan NKRI yang berdasarkan Pancasila. Kita harus mulai melangkah bersama untuk mengatasi situasi yang tidak kondusif bagi masa depan bangsa dan negara ini.

Baca: CSIS Nilai Tak Ada Urgensi Menghidupkan Kembali GBHN

Kesadaran atas keberagaman dan persatuan adalah keinsyafan bagi bangsa Indonesia yang harus senantiasa kita rawat bersama.

Sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi dan kedaulatan rakyat, MPR merupakan representasi dari daulat rakyat yang menjembatani berbagai aspirasi masyarakat dan daerah yang mengedepankan etika politik kebangsaan.

Baca: Ketua MPR Ajak Insan Pers Aktif Terlibat Dialektika Amandemen UUD 1945

Selalu berusaha menciptakan suasana harmonis antar kekuatan sosial politik dan antar kelompok kepentingan untuk mencapai sebesar-besar kemajuan bangsa dan negara.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas