Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Musibah Datang, Umrah Menjelang
Lalu bagaimana dengan calon jemaah umrah yang desanya terisolir hampir 9 hari, sementara jadwal keberangkatan umrah tak bisa ditunda.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Setiap bencana selalu melahirkan kisah. Cerita ibu yang akan melahirkan diangkut helikopter, kisah anak dibawa ke rumah sakit, pengantin yang kebanjiran namun tetap melangsungkan resepsi, kerap menghiasi aneka kisah sedih bencana.
Lalu bagaimana dengan calon jemaah umrah yang desanya terisolir hampir 9 hari, sementara jadwal keberangkatan umrah tak bisa ditunda.
Inilah kisah BNPB hadir menolong mereka.
Tak tanggung tanggung, sehari sebelumnya, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo meminta stafnya di lapangan menyiapkan helikopter agar sang calon jemaah sekitar 20 orang bisa segera dievakuasi menuju Bandara Soetta Cengkareng agar tetap tepat waktu bisa menunaikan ibadah umrah.
Tersebutlah satu kampung, Kampung Peundeuy, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya. Kampung yang ada di lereng Gunung Halimun, Kabupaten Bogor itu menjadi salah satu desa yang terkena musibah banjir longsor.
Bisa dibilang, musibah terparah yang pernah mereka alami.
Lereng itu “gogrog” (longsor parah), menimbun apa saja yang ada di bawah. Doni mengibaratkan seperti ice cream yang meleleh. Banyak rumah tertimbun longsor. Tak terhitung luas lahan pertanian dan ladang penduduk juga terurug longsoran.
Kondisi tadi diperparah dengan putusnya sarana jalan penghubung antar desa. Jadilah warga desa itu menjadi warga terasing.
Berhari-hari mereka tak bisa keluar dari desanya. Di antara derita terkurung dan terperangkap itulah, menyembul satu kisah.
Kisah tentang 20 an warga Desa Kiarasari yang terancam gagal berangkat umrah. Entah kebetulan, entah keberuntungan, mereka tercatat sebagai jamaah umrah AA Tour & Travel, milik Anna Tarigan.
Anna Tarigan adalah artis yang aktif di Tagana (Taruna Siaga Bencana), sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang penanggulangan bencana alam dan bencana sosial berbasiskan masyarakat.
Ormas ini dibentuk untuk memberdayakan dan mendayagunakan generasi muda dalam berbagai aspek penanggulangan bencana, khususnya yang berbasis masyarakat.
Sebagai anggota Tagana, Anna tentu saja memiliki jaringan luas, termasuk ke lingkungan BNPB.
Dalam sebuah WAG, Anna menyembulkan kegundahannya. Kapusdalop BNPB Bambang Surya meneruskan ke dalam WAG tanggap bencana dimana Doni ada didalamnya.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.