Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Komunisme, Bangkrut atau Bangkit?
Isu komumisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu berembus di bulan Mei, dan akan mencapai puncaknya
Editor: Hendra Gunawan
Oleh: Dr Anwar Budiman SH MH *)
TRIBUNNEWS.COM - Entah darimana datangnya, isu komumisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu berembus di bulan Mei, dan akan mencapai puncaknya pada September-Oktober.
Mungkin karena 23 Mei adalah hari ulang tahun PKI yang lahir pada 23 Mei 1920 atau saat ini sudah berusia seabad atau seratus tahun.
Mungkin pula karena 30 September nanti merupakan peringatan puncak pemberontakan PKI terhadap pemerintahan yang sah di republik ini.
Terukir dalam sejarah, pada 30 September 1965 PKI melakukan pemberontakan dengan menculik dan membunuh tujuh jenderal yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi, yang monumennya, Monumen Pancasila Sakti, berdiri kokoh di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Baca: Polisi yang Injak Leher George Floyd hingga Meninggal, Beberapa Kali Dapat Tindakan Disipliner
Baca: Di Tengah Pandemi, Universitas Pertamina Buka Jalur Seleksi Calon Mahasiswa Tanpa Tes
Baca: Bos Torino Sempat Ragu Serie A Liga Italia Kembali Dilanjutkan
Baca: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Jumat, 29 Mei 2020: Festival Film Edukasi dan Blogger Putih Abu-abu
Adapun tujuan pemberontakan ialah mengganti Pancasila dengan ideologi komunisme.
Tapi yang jelas, tak mungkin ada asap bila tak ada api.
Apakah saat ini memang ada gerakan laten, bawah tanah atau klandestein dari kaum komunis atau PKI di Indonesia?
Namanya juga gerakan bawah tanah, maka sulit untuk diidentifikasi.
Yang jelas, kita yang masih setia kepada ideologi Pancasila harus tetap waspada.
Sekadar ilustrasi yang penulis kutip dari sebuah sumber, PKI didirikan pada 23 Mei 1920 sebagai perubahan atas ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging).
ISDV didirikan oleh Henk Sneevliet, pembawa komunisme ke Indonesia dari Belanda, bersama sekitar 60 orang sosialis demokrat di Hindia Belanda.
Perubahan ISDV menjadi PKI karena Sneevliet menganjurkan agar ISDV menjadi anggota Komintern (Komunis Internasional).
Untuk itu, harus dipenuhi 21 syarat antara lain memakai nama terang partai komunis dan menyebut nama negaranya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.