Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Runtuhnya "Geger Boyo" saat Gunung Merapi Meletus 2006 Bisa Terulang

Bau belerang sangat kuat, dan suasana aneh. Saya sempat berpikiran kalau terjadi awan panas untuk masuk bunker.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Runtuhnya
Koleksi Pribadi A Lesto P Kusumo
Lesto P Kusumo bersama mobil Nissan Terrano di kawasan Kaliadem, Juni 2006 

Salah satu yang saya ambil menjadi foto Merapi di Ensiklopedia Britannica. Bagian “Geger Boyo” tampak di foto itu.

Pada Juni 2006, saat ke Kaliadem, saya turun melihat Sabo Dam ESDM-1. Tahun itu saya belum bergabung menjadi narasumber di Kementerian PU, karena masih di Migas dan Petrokimia.

Terasa bau belerang yang kuat dan hembusan udara dingin yang aneh tidak seperti biasanya. Saat  berada di dekat bunker Kaliadem, saya sempat meminta beberapa warga turun.

Bau belerang sangat kuat, dan suasana aneh. Saya sempat berpikiran kalau terjadi awan panas untuk masuk bunker.

Saya pernah membaca bunker itu karya pakar sipil sebagai bagian proyek rumah perlindungan dari awan panas.

Tapi saya kemudian berpikiran lebih baik turun karena sudah mulai petang dan lokasi yang terlalu dekat jurang  Lalu saya mengendarai Terrano untuk turun, tidak jauh ke selatan terasa terjadi getaran kuat pada mobil.

Tadinya saya kira ban mobil bocor. Saya periksa, semua ban ternyata kondisi baik. Tiba-tiba terdengar suara teriakan di handy talky (HT). "Geger boyo runtuh...!!!"

Berita Rekomendasi

Saya membalik badan dan melihat kepulan awan panas bergulung-gulung hitam. Suara gemuruh mulai menerjang Kaliadem yang hanya 3 kilometer dari puncak Merapi.

Segera saya masuk mobil, memacu kencang di tengah getaran-getaran yang terasa kuat. Mobil menyusuri jalan pinggiran jurang menuju Dusun Bronggang.

Saya berputar ke timur menuju Pos Balerante, Kemalang, Klaten. Tiba di Pos Balerante, kepulan hitam kemerahan awan panas masih terlihat jelas di Selatan-Tenggara kaki Merapi..

Kami mendengar ada dua orang dicari dan diperkirakan masuk ke bunker, yang ternyata bunker tersebut tertimbun material awan panas.

Setelah bertemu rekan-rekan Balerante, dan menceritakan pengalaman menegangkan mirip film Dante's Peak, saya serasa seperti baru saja menjadi Pierce Brosnan. (*)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas