Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kasus Bunuh Diri Polisi Bukan Hanya Persoalan Individu tapi Juga Institusi Polri

Anggota polisi menembak anggota keluarganya. Lalu dia tembak pula dirinya sendiri. Benarkah persoalan keluarga semata?

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kasus Bunuh Diri Polisi Bukan Hanya Persoalan Individu tapi Juga Institusi Polri
TRIBUNNEWS
Reza Indra Giri Amel 

Oleh: Reza Indragiri Amriel/Pakar Psikologi Forensik

TRIBUNNERS - Anggota polisi menembak anggota keluarganya. Lalu dia tembak pula dirinya sendiri.

Kejadian di Depok Jawa Barat itu sepintas tampaknya terkait masalah rumah tangga. Karena yang ditembak adalah anggota keluarga.

Tapi mungkinkah sumber masalahnya ada di luar keluarga? Jadi, membunuh lalu bunuh diri merupakan cara untuk 'menyelamatkan' diri dan 'melindungi' keluarga dari sumber masalah tersebut.

Masalah Institusi

Sejak pekan lalu saya berkomunikasi dengan rekan di SDM Polri. Saya tanyakan ihwal jumlah personel yang wafat dan penyebabnya. Sayangnya, kali ini data itu tidak saya peroleh.

Baca juga: Kasus Polisi Bunuh Diri Seusai Tembak Anak dan Istri: Atasan Ungkap Keseharian sang Aiptu di Kantor

Boleh jadi Polri menganggap data semacam itu seperti aib. Jadi harus ditutup.

Berita Rekomendasi

Padahal, jika dibuka, akan tersedia gambaran tentang kesehatan mental personel.

Apalagi, silakan di-Google, boleh jadi sayalah yang paling sering angkat suara tentang sisi-sisi manusiawi personel Polri dan bagaimana negara bisa lebih kasih atensi.

Yang jelas, menjadi polisi sama artinya dengan menekuni pekerjaan yang paling bikin stres.

Beban kerja menaik, alokasi waktu konstan, pasokan stamina menurun. Tambahan lagi tarik-menarik politik, baik internal maupun eksternal.

Baca juga: Sikap Aiptu Slamet sebelum Tembak Anak dan Istri hingga Bunuh Diri, Rekan Polisi: Saya Pikir Capek

Risiko maut pun tinggi. Per tahun, personel berhadapan dengan insiden maut hampir 200 kali. Itu dalam situasi negara relatif normal.

Dengan itu semua, hitung-hitungan di atas kertas, prevalensi masalah kejiwaan di kalangan personel sangat tinggi.

Ambil ilustrasi, di kalangan sipil, tingkat bunuh diri adalah 13 dari 100 ribu orang. Di polisi, 17 dari 100 ribu personel.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas