Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

KLB Demokrat dan Kemungkinan yang Terjadi ke Depan

Dua sosok ini berbeda jauh status dan posisi strukturnya ketika mereka berkarir di instansi yang sama sebelumnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in KLB Demokrat dan Kemungkinan yang Terjadi ke Depan
Tribun-Medan.com
Jenderal Purn Moeldoko tiba di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versis KLB Sumut. 

HARI INI, suka tidak suka bahwa realitas politik menunjukkan, Demokrat punya dua "Nakhoda". Tampaknya dua Nakhoda ini punya arah politik yang berbeda. Satu ingin berlabuh ke "utara" dan satu lagi ke "selatan."

Karena itu, menurut prediksi saya, ada empat kemungkinan yang bisa terjadi ke depan.

Pertama, Moeldoko dan AHY "bersepakat" melakukan proses pertukaran kepentingan politik, dengan memunculkan Ketum yang baru di luar Moeldoko dan AHY dan berbagi posisi struktural.

Tampaknya ini sulit terwujud karena masing-masing lebih cenderung mempertahankan posisi dan harga diri di hadapan para pendukung masing-masing di Demokrat.

Selain itu, dua sosok ini berbeda jauh status dan posisi strukturnya ketika mereka berkarir di instansi yang sama sebelumnya.

Baca juga: KLB Demokrat Berakhir Ricuh, Massa Saling Adu Pukul hingga Korban Berjatuhan

Baca juga: Moeldoko Klaim KLB Demokrat Konstitusional

Kedua, tetap berisikukuh pada posisi masing-masing sebagai Ketua Umum yang sah.

Pada kemungkinan kedua ini dipastikan akan menguras tenaga, pikiran dan biaya politik yang luar biasa.
Dengan situasi ini, citra dan reputasi Demokrat berpotensi semakin tergerus di mata publik.

Berita Rekomendasi

Ketiga, SBY turun gunung sebagai mediator untuk melakukan pertukaran kepentingan politik antar Moeldoko dan AHY.

Bisa saja hasilnya, melahirkan kepemimpinan transisi yang disepakati kedua pihak yang ditugaskan menyelenggarakan Kongres Sangat Luar Biasa (KSLB) dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya.

Keempat, melaui proses pengadilan. Pola ini tidak akan menyelesaikan persoalan mendasar karena hanya memutuskan ke-legal-an dari dua kepengurusan.

Sayangnya, walaupun salah satu dari keempat kemungkinan di atas yang ditempuh, saya berhipotesa posisi Demokrat berpotensi menurun dalam kontestasi politik ke depan.

Penulis:
Emrus Sihombing
Komunikolog Indonesia

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas