Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Menjalin Silaturahmi dengan Mengirimkan Kartu Lebaran

Bagi orang yang memiliki kreativitas, kartu pos tidak perlu dibeli. Mereka bisa membuat sendiri dari bahan-bahan yang sederhana.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menjalin Silaturahmi dengan Mengirimkan Kartu Lebaran
Ist/Vita Iyasrahayu Radyanti
Contoh kartu lebaran. 

Oleh Vita Iyasrahayu Radyanti

MUDIK menjelang Lebaran sudah menjadi tradisi tiap tahun di Indonesia. Perantau akan melakukan perjalanan pulang kembali ke kampung halaman sebelum hari raya tiba.

Apa kita mesti kirim kartu lebaran, juga bagus jadi koleksi filateli.

Di kampung halaman mereka tinggal dalam jangka waktu tertentu yang dimanfaatkan sebagai ajang silaturahim bertemu dan berkumpul bersama keluarga besar dan tetangga.

Sejak tahun lalu yang hingga tahun ini masih berlanjut, tradisi tahunan yang ditunggu-tunggu tidak lagi dapat dilakukan akibat pandemi.

Kegiatan ke luar rumah apalagi mudik menjadi sangat terbatas bahkan dilarang, kecuali dalam keadaan darurat.

Aturan ini ditetapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berita Rekomendasi

Meskipun tanpa mudik, tanpa tatap muka, dan tanpa mengurangi arti silaturahim dengan keluarga besar dan sanak saudara, ada jalan lain untuk tetap menyambung kekeluargaan dan persaudaraan.

Ingatkah zaman dulu ketika kita masih belum mengenal internet dan telepon seluler? Apa yang akan kita lakukan?

Kita sudah membuat daftar siapa saja yang wajib dikirimi kartu lebaran.

Sesudah itu kita sibuk membeli kartu lebaran, menulis ucapan selamat hari raya Idul Fitri dengan tulisan tangan kita sendiri, lalu mengirimkan kartu tersebut melalui kantor pos.

Contoh kartu lebaran.
Contoh kartu lebaran. (Ist/Vitas Iyasrahayu Radyanti)

Pada zamannya, kiriman kartu pos melonjak sehingga membuat kantor pos sangat sibuk.

Sekitar dua minggu menjelang dan setelah lebaran, kiriman kartu pos sangat banyak.

Pak pos dibuat sibuk, bahkan untuk menangani kiriman dan pengantaran surat-surat yang sangat banyak itu, pensiunan pegawai pos dikaryakan kembali di kantor pos dalam jangka waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan.

Jauh sebelum hari raya tiba, toko-toko buku sudah menyediakan aneka kartu lebaran dengan desain yang bagus-bagus, dari harga yang murah sampai mahal, dari ukuran kecil sampai ukuran yang lebih besar dari kartu ucapan pada umumnya.

Bahkan yang lebih menarik, ada kartu lebaran pop-up, ketika kartu lebaran dibuka, akan membentuk objek timbul tiga dimensi. Ketika kartu ditutup, objek itu akan tenggelam dalam lipatan.

Bagi orang yang memiliki kreativitas, kartu pos tidak perlu dibeli. Mereka bisa membuat sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, seperti kertas karton yang rata atau bertekstur, spidol aneka warna, atau cat air.

Kartu lebaran bisa ditambahkan gambar yang menarik sesuai kreativitas, diberi tulisan tangan sendiri, lalu ditandatangani.

Baca juga: Larangan Mudik 2021 Surabaya, Ini 17 Titik Penyekatan Mudik Lebaran

Bagi yang tidak bisa menggambar, kartu lebaran cukup diberi tulisan tangan sendiri.

Penerima kartu pasti akan merasakan kedekatan dengan kiriman tersebut, apalagi mendapat kartu hasil karya dari pengirim sendiri.

Foto dalam artikel ini merupakan contoh kartu lebaran hasil buatan saya.

Sebagai filatelis, koleksi saya adalah teraan cap pos dan cap lain yang masih berkaitan dengan kantor pos, seperti cap agen pos, cap agen pos desa, cap kantor pos desa, cap pos desa, cap warposkesra (warung pos keluarga sejahtera), cap agen pos koperasi, dan cap rumah pos.

Kumpulan teraan cap-cap itu saya cetak berwarna di atas kertas karton bertekstur, kemudian saya gunting sesuai ukuran yang sudah dibuat.

Saya menulis ucapan selamat hari raya Lebaran dengan pulpen (bisa juga dengan spidol, pilih alat tulis sesukanya), lalu saya beri nama dan ditandatangani.

Saya tidak bisa menggambar sehingga saya membuat coretan-coretan abstrak menggunakan stabillo aneka warna.

Setelah kartu lebaran jadi, saya masukkan dalam amplop yang sudah dibubuhi prangko sesuai tarif yang berlaku dan siap dikirim kepada saudara dan teman-teman melalui kantor pos.

Butuh sedikit usaha dan kreativitas untuk menciptakan kartu lebaran, namun usaha ini tak akan sia-sia karena keunggulannya.

Baca juga: Polri Sebut Pengamanan Pelarangan Mudik Lebaran Hari Pertama Kondusif

Rasa personal dan diperhatikan disampaikan oleh pengirim kepada penerima kartu lebaran yang dapat disimpan sebagai kenangan yang kelak dapat diingat dan dilihat kembali bentuk fisiknya.

Bandingakn dengan ucapan selamat lebaran yang dikirim secara instan melalui pesan singkat.

Anda dapat menyalin ulang macam-macam ucapan, mengirimnya melalui aplikasi pesan singkat dan penerima dapat membaca langsung saat pesan masuk diterima di telepon selulernya.

Ucapan selamat melalui pesan singkat dapat dihapus begitu saja tanpa kesan, akhirnya dilupakan.

Seorang filatelis senior Indonesia, Richard Susilo, selalu menyarankan setiap lebaran lakukanlah kirim surat atau kartu lebaran ke teman dan atau keluarga.

"Akan lebih sopan dan menyentuh perasaan yang dituju apalagi ada tanda tangan kita di surat pos atau kartu tersebut, menjadikan silaturahmi lebaran lebih sejuk lagi dengan suratpos atau kartu lebaran kita," paparnya.

Tanpa mudik, tanpa panik, kirim kartu lebaran unik. Mari budayakan kembali mengirim ucapan selamat hari raya melalui kartu lebaran.

Tinggalkan sejenak segala jenis aplikasi. Melatih kembali keterampilan menulis dan menggambar indah dengan jemari.

Hasil akhirnya akan lebih bermakna di hari yang fitri.

*) Filatelis kelahiran Yogya, Mantan Ketua Perkumpulan Philatelist Remaja Malang (PPRM)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas