Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Melanjutkan Amal Sholeh dan Sedekah Setelah Ramadan
Beragam macam tipe manusia menyikapi makna fitri dalam melanjutkan kehidupan sehari-hari setelah Ramadhan meninggalkannya.
Editor: Dewi Agustina
Allahu Akbar....,
Allahu Akbar ...,
Allahu Akbar.....
Dari detik demi detik menjadi 60 detik atau 1 menit, dari menit ke menit menjadi 60 menit atau 1 jam, dari 1 jam berlanjut hingga 24 jam atau 1 hari, hari demi hari hingga terakumulasi menjadi 1 bulan. Lengkap sudah 1 bulan Ramadhan kita lalui.
Allahu Akbar....., Allahu Akbar ...., Allahu Akbar.....
Sudahkan sejenak kita tafakur dan tadabur atas apa makna fitri sesungguhnya setelah Ramadhan meninggalkan kita.
Beragam macam tipe manusia menyikapi makna fitri dalam melanjutkan kehidupan sehari-hari setelah Ramadhan meninggalkannya.
Ketiga tipe manusia dalam menyikapi fitri itu adalah:
Sikap pertama adalah tipe manusia yang biasa-biasa saja, baik sebelum, maupun pada saat menjalani Ramadhan maupun pasca Ramadhan.
Hidayah sulit masuk kepada dirinya kerena hatinya tertutup oleh kabut dosa yang tebal akibat maksiat yang dilakukan secara terus menerus.
Ramadhan bagi dirinya tidak memberikan pengaruh apa-apa kepada peningkatan iman dan taqwanya.
Siang dan malam mengerjakan maksiat dan perbuatan dosa lainnya tanpa batasan waktu dan tempat, salat dan puasa ia tinggalkan.
Baca juga: Safari Ramadan Jelang Idul Fitri, Tribunnews.com, Kunjungi Ponpes Di Kaki Gunung Gede Pangrango
Kehidupan sehari-harinya ia lewati begitu saja tanpa makna tujuan hidup setelah kematian menghampirinya, seakan-akan ia akan hidup selama-lamanya.
Kesempatan di bulan suci, bulan yang penuh berkah, bulan istimewa dan bulan pengampunan tidak dimanfaatkannya untuk memohon kepada Allah SWT serta dalam rangka meraih pahala berlipat ganda.
Namun pada saat lebaran tiba ia ikut serta berephoria karena dirinya menyadari bahwa KTP nya tertulis Agama Islam dengan tujuan hanya untuk menggugurkan status sosial ditengah-tengah masyarakat.
Maka tipe manusia seperti ini adalah orang yang merugi, sebagaimana telah digambarkan pada Al Quran, surat Al Ashr artinya:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.