Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hadiah Terbesar dari Kiai Imam Jazuli Untuk Indonesia, ‘Figur Ki Hajar Dewantara Milenial
KH. Imam Jazuli sebagai Pimpinan Pesantren Bina Insan Mulia memastikan kelanjutan pendidikan anak asuhnya.
Editor: Husein Sanusi
![Hadiah Terbesar dari Kiai Imam Jazuli Untuk Indonesia, ‘Figur Ki Hajar Dewantara Milenial](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wisuda-bima.jpg)
Hadiah Terbesar dari Kiai Imam Jazuli Untuk Indonesia, ‘Figur Ki Hajar Dewantara Milenial’
Oleh: Deni Solehuddin, S.Pd.
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari yang lalu, saya hadir acara Wisuda SMK dan MA Unggulan Bertaraf Internasional, Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, secara online (daring).
Segeralah terngiang di telinga saya apa yang pernah diujarkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani.”
Semboyan pendidikan itu kali ini seakan telah berinkarnasi pada sosok Kiai Imam Jazuli, figur yang saya percaya mendidik masa depan anak-anak saya.
Acara tersebut adalah acara Wisuda ke-7 SMK dan ke-2 MA Unggulan Bertaraf Internasional Bina Insan Mulia (BIMA).
Sebuah acara yang mengundang tetes air mata kebahagiaan di hati, karena saya sempat terkejut keberhasilan lembaga pendidikan ini memberangkatkan 90% alumninya, untuk melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan-perguruan tinggi di luar negeri.
Bapak Kiai betul-betul merealisasikan apa yang disebut “ing ngarso sung tulodo,” di depan menjadi teladan.
Seperti yang saya tahu, beliau sendiri adalah alumni pendidikan al-Azhar Mesir dan UKM-UM Malaysia.
Samar-samar dalam hati, saya memanjatkan doa pada Allah swt., agar anak-anak saya mengikuti jejak Kiai mereka. Sembari mengusap pipi yang semakin membasah.
Lebih-lebih ketika isi sambutan beliau berbicara visi misi pesantren di 2028 nanti, atau sembilan (7) tahun kemudian dari hari ini.
Kiai memimpikan telah mengantongi 1000 nama sarjana luar negeri, yang sebelumnya alumni Pondok BIMA, baik bergelar sarjana, master bahkan doktor. Terimakasih, Kiai, telah ikut membangun mimpi kami sebagai wali murid.
Saya berpikir, apa yang telah dan sedang diusahakan Kiai Imam Jazuli adalah wujud dari semboyang “ing madyo mbangun karso”, di tengah dan sepanjang jalan selalu berkarya.
Sebuah karya dan kerja nyata yang bisa dikuti dengan standard pencapaian tertentu.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)