Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Simbiosis Bermuamalah
Walaupun hukum muamalah adalah boleh atau mubah, namun agama melarang untuk beraktivitas muamalah berujung pada yang dilarang Al-Quran dan Al-Hadist.
Editor: Dewi Agustina
Penulis: Deni Nuryadin
Relawan BAZNAS dan Dosen Ekonomi Islam FEB UHAMKA
SEORANG penjahit akan membutuhkan pedagang benang, petani akan membutuhkan pedagang pupuk, begitu pula sebaliknya.
Dalam kehidupan alam liar, simbiosis tidak selamanya saling memberikan keuntungan di antara keduanya.
Bahkan dampak dari simbiosis bisa saja hanya memberikan keuntungan kepada salah satu pihak saja, sedangkan yang lainnya mengalami kerugian.
Karena manusia bukan makhluk hewan dan tumbuhan serta ia diberikan otak untuk berpikir dan hati untuk menimbang kebaikan dan keburukan, maka Islam telah menetapkan ketentuan dalam bermuamalah.
Dimana salah satunya selain saling memberikan manfaat juga harus menjaga hubungan dengan Allah tetap terpelihara dengan baik tanpa ternoda, sehingga setiap aktivitas muamalah dapat memberikan kebaikan serta senantiasa bernilai pahala.
Inilah barangkali yang harus dikedepankan dalam melakukan interaksi hubungan muamalah baik di bidang ekonomi maupun kegiatan sosial, seperti bertetangga, di kantor atau hidup ditengah-tengah masyarakat dan dalam melakukan perniagaan.
Agar umat manusia saling memberikan maslahat atau manfaat antara satu dengan yang lainnya dengan kata lain terjalin hubungan simbiosis mutualisme.
Walaupun hukum muamalah adalah boleh atau mubah, namun agama melarang untuk beraktivitas muamalah berujung pada yang dilarang Al-Quran dan Al-Hadist.
Islam melarang melakukan simbiosis muamalah baik di bidang ekonomi maupun bidang sosial yang mengarah pada satu pihak mendapatkan manfaat, namun sebaliknya pihak lain mengalami kerugian (terzhalimi) atau dalam istilah lain terjadi simbiosis parasitiesme.
Sebagaimana di dalam Surat an-Nisa ayat 29. "Hai orang-orang yang beriman, Jangan kamu memakan harta-harta saudaramu dengan cara yang batil, kecuali harta itu diperoleh dengan jalan dagang yang ada saling kerelaan dari antara kamu. Dan jangan kamu membunuh diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepadamu”.
Bentuk aktivitas muamalah yang dianjurkan Islam seperti membangun prasarana umum bersama-sama dan menjadi relawan tenaga penyuluh masyarakat dalam memerangi penyebaran covid-19.
Contoh lain aktivitas muamalah dalam bidang ekonomi sesuai Islam yakni apabila seorang pedagang atau penjual jasa menjajakan dagangannya dengan memberikan kualitas terbaik sekaligus berlaku jujur sehingga konsumen merasakan manfaat dari produk atau jasa yang dibelinya.
Karena ia sadar bahwa selain ia berdagang dengan sesama manusia namun sesungguhnya ia juga sedang berdagang dengan Allah SWT.
Karena sikap jujur merupakan salah satu keutamaan perilaku manusia dalam berdagang dengan Allah, sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surah al-Baqarah: 245.
"Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah) maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang lebih banyak. Dan, Allah akan menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan."
Kiranya ada kebaikan dari para Nabi dan para sahabat untuk diteladani dan dijalankan.
Masih ingatkan kisah sahabat Rasulullah, yakni Ali dalam jual beli sapi betina?
Karena keikhlasan hartanya ia berikan di jalan Allah, maka Allah balas dengan memberikan kemudahan Ali dalam memperoleh rezekinya dengan berlipat ganda.
Semoga kita senantiasa memberikan simbiosis mutualisme dalam bermuamalah sesuai tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist sehingga kita senantiasa mendapatkan ridho dan pahala-Nya.