Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Doni Monardo dapat Ilmu Baru Nanam Mangrove

Ilmu baru itu didapat hari ini, Selasa (7/6/2022), saat Komisaris Utama PT Mind ID itu melakukan kunjungan ke Sumatera Utara.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Doni Monardo dapat Ilmu Baru Nanam Mangrove
ist
Doni Monardo (ketiga kiri) menanam mangrove di kawasan hutan mangrove Belawan, Sumatera Utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Menanam mangrove menggunakan polybag? Kuno.

Doni Monardo mendapatkan ilmu baru dari kawasan hutan mangrove Belawan, Sumatera Utara.

Ilmu baru itu didapat hari ini, Selasa (7/6/2022), saat Komisaris Utama PT Mind ID itu melakukan kunjungan ke Sumatera Utara.

Doni berangkat pagi hari bersama Dani Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan PT Mind ID, beserta sejumlah staf.

Mendarat di Bandar Kualanamu, Doni dan rombongan disambut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Herianto, pengurus PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat), dan jajaran manajemen PT Inalum.

Agenda pertama adalah mengunjungi penggiat lingkungan, Effendy Wong (66) yang sudah menunggu di markas Polairud Belawan.

Doni Monardo (ketiga kiri) menanam mangrove di kawasan hutan mangrove Belawan, Sumatera Utara.
Doni Monardo (ketiga kiri) menanam mangrove di kawasan hutan mangrove Belawan, Sumatera Utara. (ist)

Dengan tiga speed boat, rombongan Doni Monardo menuju hutan mangrove buah tangan dan ketekunan Effendy yang sudah dilakukannya selama 12 tahun.

BERITA REKOMENDASI

“Saya mulai menanam mangrove tahun 2010. Saat ini sudah tertanam dan tumbuh sekitar 400.000 pohon di lahan kehutanan seluas sekitar 20 hekater,” kata pria berambut putih itu.

Sebagai penggiat lingkungan, siapa tidak kenal Doni Monardo. Termasuk Effendy.

“Sudah lama saya ingin didatangi pak Doni. Saya ingin menunjukkan hutan mangrove yang saya kelola. Dan yang terpenting ingin menunjukkan cara menanam mangrove yang lain dari yang lain,” ujarnya.

Turun dari boat, Doni pun melintas jalan tanah berlumpur. Berjalan di antara rimbunnya hutan mangrove.

Di situ, Doni diagendakan menanam mangrove. Sebuah kegiatan yang sebenarnya sudah tak terhitung berapa kali Doni lakukan.


“Hari ini saya mendapatkan ilmu baru. Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Effendy. Ilmu baru menanam mangrove yang beliau ajarkan kepada saya, sungguh luar biasa. Bahwa menanam mangrove tidak perlu menggunakan polybag atau melalui penyemaian bibit. Ternyata, menanam mangrove bisa langsung dari biji atau buahnya,” kata Doni sumringah.

Buah mangrove, seperti diketahui, bentuknya menyerupai tongkat. Hijau warnanya. Panjang biji mangrove yang siap tanam antara 25 – 35 cm.

“Pilih buah mangrove yang di pangkalnya sudah keluar ring berwarna coklat. Jika sudah keluar ring, itu artinya siap tanam, dan hasilnyha 99 persen tumbuh,” kata Effendy.

Sebelum meninggalkan lokasi hutan mangrove, Doni bersama Dani Amrul, Irjen Pol Purn Martuani Sormin Siregar (Komisaris PT Mind ID), Herianto (Kadishut Sumut), menanam mangrove di lokasi yang telah disiapkan. Doni mengambil lima buah mangrove siap tanam.

“Saya menanam lima. Pancasila,” kata Doni bersemangat.

Usai menanam, Doni pun memekikkan yel-yel khasnya, “Kita Jaga Alam….”, dan hadirin serentak menyahut “Alam Jaga Kita”.

Doni pun mengulang yel-yel itu sebanyak lima kali. (*)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas