Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
FMC Sumber Pendapatan Baru Operator Telekomunikasi
TRANSFORMASI digital tidak lagi terelakkan, utamanya sejak masa pandemi Covid-19. Dunia digital menjadi bagian sangat penting kehidupan manusia.
Editor: Hendra Gunawan
FMC menumbuhkan peran bisnis lainnya, misalnya penyedia jaringan inti, penyedia peralatan, penyedia software yang selama ini identik dengan startup dan UMKM, hingga penyedia layanan pengantaran.
Pasar pengguna FMC, menurut laporan Fact.MR, cukup menggiurkan, pertumbuhannya per tahun sejak 2011 sebesar 15%. Lembaga riset dari Dublin, Irlandia ini memproyeksikan nilainya di 2031 mencapai 15 miliar dolar AS.
Keuntungan penggunaan FMC di sektor korporasi antara lain fleksibilitas yang tinggi. Karyawan bisa bekerja di mana saja yang sekaligus meningkatkan produktivitas.
Tarif yang efisien
Pemanfaatan seluruh fasilitas yang tersedia sekaligus mengoptimalkan biaya telekomunikasi dengan investasi terukur untuk perangkat dengan biaya berlangganan yang sama. Lebih menguntungkan bagi pengusaha yang kerap melakukan panggilan internasional (fixed mobile roaming), tanpa membuat biaya membengkak.
FMC juga menjamah sektor ritel dengan menyiapkan berbagai layanan konvergensi, misalnya IPTV yang belakangan ini telah mengalihkan televisi konvensional ke berbagai layanan video dan film sesuai kebutuhan (on demand). Atau menonton Piala Dunia 2022 di Qatar bisa dilakukan di tablet atau ponsel pintar, di aplikasi streaming live.
Baca juga: Siaran TV Analog di Jabodetabek akan Dimatikan per 5 Oktober, Ini Cara Migrasi ke TV Digital
Konsumen rumah tangga dapat menyimpan playlist lagu favorit dari aplikasi streaming musik. Kemudian diputar melalui berbagai jenis gadget di rumah, termasuk konsol game.
Konvergensi mobile dan fixed menjadi salah satu solusi bagi operator. Semua lebih efektif karena mengintegrasikan antara jaringan yang sudah ada, berbagai perangkat (juga pengoperasian IoT), dan layanan yang semakin beragam, yang pada ujungnya berimbas ke komponen tarif yang efisien.
FMC berpotensi mengurangi churn (perpindahan) pelanggan, meningkatkan loyalitas mereka berkat layanan yang di-bundling dengan keberagaman pilihan.
Di sisi penyediaan jaringan, peluang operator terbuka dalam mengurangi biaya investasi (capex – capital expenditure) dan biaya operasional (opex – operational expenditure). Operator dapat mengintegrasikan seluruh jaringan yang ada dan menyederhanan proses pemeliharaannya.
Bukan tidak mungkin, akan muncul layanan-layanan baru sesuai dengan kebutuhan pelanggan. (*)
*) Moch S Hendrowijono adalah pengamat telekomunikasi dan mantan wartawan senior Harian Kompas