Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Aborsi Adalah Pembunuhan Berencana, Pelakunya Layak Dihukum Mati

Apa susahnya bagi polisi untuk men-juncto-kan pasal aborsi dengan pasal pembunuhan berencana?

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Aborsi Adalah Pembunuhan Berencana, Pelakunya Layak Dihukum Mati
pixabay.com
Ilustrasi. Pelaku aborsi tidak mungkin berpikir sekonyong-konyong ingin mengaborsi. Proses berpikir mereka pasti seperti pelaku kejahatan berencana. 

Oleh: Reza Indragiri Amriel
Konsultan, Lentera Anak Foundation

TRIBUNNERS - Di Bali, polisi membongkar dokter gigi gadungan yang melakukan praktik aborsi terhadap ribuan janin.

Menyusul, di Jakarta Timur, praktik jahat serupa baru saja terungkap.

Sayangnya, kasus aborsi sekaligus memperlihatkan wajah diskriminatif hukum positif kita.

Ketika anak yang telah dilahirkan dijadikan sebagai sasaran kekerasan sehingga meninggal dunia, pelaku diancam pidana maksimal 15 tahun.

Tapi terhadap anak yang dibunuh sebelum dilahirkan, berarti aborsi, hukuman maksimal bagi pelaku cuma 10 tahun. Seolah anak yang belum dilahirkan punya kasta lebih rendah.

Padahal, dipastikan tidak ada satu pasal pun dalam UU Perlindungan Anak yang membeda-bedakan antara anak yang belum dan anak yang sudah dilahirkan.

Berita Rekomendasi

Satu hal lagi, ketika predator seksual memangsa beberapa anak, si pelaku bisa dijatuhi hukuman seumur hidup atau pun hukuman mati.

Tapi pelaku yang mengaborsi banyak anak, hukumannya tetap maksimal 10 tahun.

Sudah saatnya polisi melakukan terobosan hukum.

Pelaku aborsi tidak mungkin berpikir sekonyong-konyong ingin mengaborsi.

Proses berpikir mereka pasti seperti pelaku kejahatan berencana.

Targetnya sudah ditentukan, insentif atau manfaatnya sudah ditimbang-timbang, sumber dayanya sudah dipilih, dan risikonya pun sudah diantisipasi.

Jadi, apa susahnya bagi polisi untuk men-juncto-kan pasal aborsi dengan pasal pembunuhan berencana.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas