Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menyikapi Pelaksanaan Tindakan Anak saat Berobat, Sebaiknya Bagaimana?
Orangtua memiliki peran yang cukup besar dalam proses pengobatan si kecil, oleh karena itu diharapkan orangtua tetap tenang serta dapat ikut memberi d
Oleh: Siti Sa’diah Syam, Msi Psikolog
Psikolog Klinis Eka Hospital Cibubur
TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada yang lebih menyayat hati bagi orangtua untuk melihat buah hatinya jatuh sakit dan harus menjalani pengobatan khusus dari pelayanan kesehatan. Menjalani proses pengobatan dimulai dari asesmen, diagnosa hingga pelaksanaan intervensi/tindakan mungkin dapat menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan, yang dapat menimbulkan reaksi tertentu bagi orangtua yang mendampingi, sehingga dapat berdampak pada kerjasama antara orangtua dan penyedia layanan kesehatan saat menjalani perawatan untuk anak di klinik atau di rumah sakit.
Sebagai orangtua, kita pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hati, oleh sebab itu tidak heran jika ada muncul rasa khawatir saat mendampingi anak menjalani proses pengobatan. Rasa kekhawatiran yang dirasakan orangtua dapat dari banyak faktor, seperti salah satunya tidak tega/kasihan melihat si kecil merasakan sakit dalam proses pengobatannya.
Rasa khawatir dan cemas dapat timbul kapan saja, dan dapat dirasakan oleh setiap orang, bagaimana pandangan sikap tersebut bagi para pakar? Mengingat beberapa jenis penyakit memang membutuhkan metode pengobatan yang bisa menimbulkan rasa tak nyaman pada si kecil.
Kecemasan Pada Orangtua, Wajar atau Tidak?
Kecemasan orangtua pada saat proses pengobatan anak adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia kesehatan. Tidak sedikit melihat orangtua yang tidak tega melihat si kecil merasakan nyeri sehingga tak jarang juga jika rasa tersebut bisa meluas menjadi rasa murung, panik, atau bahkan marah yang akhirnya dapat berpengaruh pada proses pengobatan secara keseluruhan.
Menurut sebuah jurnal dari National Institutes of Health, salah satu faktor terbesar yang dapat berpengaruh pada rasa kecemasan tersebut yaitu faktor stressor yang bisa diterima dari banyak hal, seperti ikatan rasa sayang yang kuat antara orangtua dan anak hingga kondisi dan suasana rumah sakit yang bisa terkesan menakutkan bagi beberapa orang.
Rasa cemas memang merupakan perasaan yang wajar untuk dirasakan oleh setiap orang, akan tetapi rasa khawatir yang berliebih ini akan mempengaruhi proses pengobatan si kecil. Seperti contoh, orangtua yang mengalami rasa panik pada proses pengobatan si kecil, sehingga menghambat proses pengobatan, Hal ini dapat menyebabkan si kecil bisa terlambat untuk mendapatkan penanganan, yang akhirnya berdampak ke kesehatan si kecil di kemudian hari. Selain itu rasa khawatir orangtua juga bisa menyebabkan si kecil ikut mencerminkan emosi tersebut sehingga si kecil juga ikut menjadi khawatir dan akhirnya proses pengobatan akan memakan waktu yang lebih lama.
Orangtua memiliki peran yang cukup besar dalam proses pengobatan si kecil, oleh karena itu diharapkan orangtua tetap tenang serta dapat ikut memberi dukungan kepada si kecil dalam prosesnya. Dengan tetap tenang, orangtua dapat menciptakan rasa aman dan nyaman pada si kecil serta memudahkan petugas medis dalam menjalankan tugasnya.
Jangan Khawatir, Petugas Medis Pasti Selalu Siap Membantu
Tidak apa-apa jika kita sebagai orangtua merasa khawatir, kita bisa mengurangi rasa kekhawatiran dengan komunikasikan kekhawatiran tersebut bersama Dokter atau petugas medis yang menangani si buah hati. Sebagai penyedia layanan kesehatan, mereka dapat membantu menjelaskan setiap proses yang dijalankan serta memastikan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu merasa lebih nyaman dalam menjalani proses pengobatan si kecil, dan tentunya para Dokter atau petugas medis akan selalu menghormati keputusan kita sebagai orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi si buah hati
Kita juga bisa mengomunikasikan kekhawatiran tersebut dengan pasangan atau orang terpercaya. Jika rasa cemas yang dimiliki terus terpendam, ini bisa berpotensi emosi akan meluap dan akhirnya tidak terkendali selama proses pengobatan. Dengan berkomunikasi dan menceritakan segala kekhawatiran yang dimiliki, kita sebagai orangtua bisa mengurangi beban emosi yang ditampung dan bisa berpikir lebih jernih dalam bertindak dan membuat keputusan.
Kesehatan buah hati adalah prioritas nomor 1, tidak hanya bagi kita sebagai orangtua, namun juga bagi para penyedia kesehatan. Setiap proses pengobatan pasti memiliki alasan dan tujuannya, sehingga tugas kita sebagai orangtua untuk memastikan jika si kecil mendapatkan dukungan yang penuh sehingga si kecil merasa nyaman dan tidak merasa sendirian dalam seluruh prosesnya.