Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
PDI Perjuangan Sebagai Pemenang
Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 sempat beredar berbagai provokasi yang ingin menghancurkan PDI Perjuangan.
Editor: Hasanudin Aco
Mereka berupaya merusak citra dan karakter PDI Perjuangan, bahkan menekan PDI Perjuangan melalui alat alat kekuasaan, hanya semata mata karena PDI Perjuangan tidak bisa memenuhi syahwat kekuasaan tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum ada kalangan yang ingin mencoba melabrak konstitusi misalnya, ingin merubah periodesasi jabatan presiden, yang berdasarkan UUD 1945 dibatasi hanya dua periode dan menunda pemilu. Mereka mencoba mengajak PDI Perjuangan, untuk merubah konstitusi agar jabatan Presiden dapat diperpanjang lagi.
Jika PDI Perjuangan gelap mata, dan hanya menghitung keuntungan politik, tentu ajakan ini menguntungkan bagi PDI Perjuangan, sebab posisi kadernya ditampuk kekuasaan, sekaligus partai pemenang pemilu.
Karena ajakan ini bertentangan dengan semangat reformasi, yang diperjuangan PDI Perjuangan bersama seluruh rakyat tentu saja ditolak mentah-mentah. Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tegas tanpa tedeng aling-aling PDI Perjuangan menolak menghianati perjuangan reformasi untuk merubah batasan konstitusi tentang periodesasi jabatan Presiden.
PDI Perjungan konsisten menaaati konstitusi negeri ini, yang diperjuangkanan melalui reformasi dengan pengorbanan darah dan air mata serta jiwa rakyat. Melalui pembatasan kekuasaanlah PDI Perjuangan berkeyakinan, demokrasi tetap terjaga, dan tidak menjelmakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya.
Tidak mudah memang untuk tidak melayani hasrat kekuasaan. Perjalanan pemilu 2024 bagi PDI Perjuangan adalah jalan terjal. PDI Perjuangan seperti dejavu, mendapatkan tekanan sana sini dari kekuasaan.
Hampir mirip era orde baru. Namun partai ini telah ditempa oleh sejarah. Pernah digencet bertahun tahun, namun tetap di sokong oleh para pengikut yang terus loyal pada jalan ideologi. Loyalitas ideologis inilah yang menghidupkan nyawa PDI Perjuangan hingga kini dan kedepan.
Meskipun menghadapi jalan terjal, PDI Perjuangan tetap berkeyakinan, kewarasan rakyat tetap terjaga.
Menjaga konstitusi dan demokrasi memang mahal harganya, Nyatanya atas keyakinan ini, PDI Perjuangan tetap tegak berdiri meskipun ditinggalkan oleh kekuasaan. Rakyat masih menaruh harapan terhadap PDI Perjuangan. Dan harapan itu sematkan oleh lebih dari 25 juta rakyat Indonesia.
Dengan kepercayaan rakyat ini, PDI Perjuangan akan terus berbenah untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya, yang akan kami abdikan untuk kepentingan rakyat.
Kami meyakini partai adalah pilar penting bagi pelembagaan demokrasi. Partai sekaligus tempat untuk menyemaikan semangat kegotong royongan, dan mengikis watak individualistis.
Partai memegang peran penting, yakni mengemban tugas sebagai sumber rekrutmen kepemimpinan sipil di semua tingkatan. Itulah sebabnya dengan kepercayaan rakyat pada pemilu 2024, PDI Perjuangan akan menguatkan perannya sebagai tempat kaderisasi bagi kepemimpinan bangsa dan negara kedepan.