Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tinju Dunia: Setengah Triliun Lebih Untuk Canelo
Lebih dari setengah triliunan rupiah telah diterima juara dunia sejati Super Middlewieght, Saul Canelo Alvarez asal Meksiko usai pertarungannya,
Editor: Toni Bramantoro
OLEH: M. Nigara
LEBIH DARI SETENGAH triliunan rupiah telah diterima juara dunia sejati Super Middlewieght, Saul Canelo Alvarez asal Meksiko usai pertarungannya, Sabtu (4/5/24), di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika. Sedangkan lawannya, Jaime Munguia, juga asal Tijuana, Meksiko yang akan menjadi lawannya, menerima Rp 128 miliar.
Awalnya laga ini akan digelar di Guadalaraja, Meksiko seperti yang direncanakan sang juara, bahkan Canelo Promotions LLC, perusahaan miliknya sudah menyiapkan diri untuk menggelarnya. Canelo memilih waktunya bertepatan Cinco de Mayo (Lima Mai).
Upacara untuk mengenang Jendral Ignacio Zaragoza, memenangkan pertempuran Puebla, 5 Mai 1862, atas Kekaisaran Perancis. Perayaan itu sangat penting kembali diangkat karena anak-anak milenial Meksiko sama dengan anak-anak milenial di dunia yang cendrung melupakan kisah-kisah perjuangan masa lalu.
Namun, Bobby Alhaymon, pendiri dan pemilik PBC ( Premier Boxing Champions), mampu meyakinkan sang juara agar memindahkan laga ke T-Mobile, Las Vegas. Hebatnya, Canelo tidak berpikir sempit, meski secara menyeluruh perjanjian kerja panjangnya dengan PBC terhenti dan ia kehilangan 100 juta dolar atau sekitar Rp 1,6 triliun, ia bersepakat untuk pindah.
Bukan Terbesar
Bagi Canelo, bayaran untuk mempertahankan empat sabuk juara: WBC/WBA/IBF/WBO kali ini bukanlah bayaran tertinggi. Saat bertemu dengan Caleb Plant (6/11/21) dan Gennady Golovkin ke-2 (15/9/2018), Canelo memperoleh bayaran 40 juta dolar. Sementara saat bertarung dengan Floyd Mayweather jr (14/11/2013), Canelo menerima 12 juta dolar, saat itu menjadi bayaran tertinggi sepanjang karirnya.
Sementara bagi Mungia, perolehan 8 juta dolar itu menjadi bayaran tertingginya. Bayarannya kali ini melompat sepuluh kali lipat. Juara dunia WBC Silver Super Middleweight sejak Juni 2023 itu, bayaran terakhirnya melawan John Ryder (27/1/24) juga di tempat yang sama, hanya 800 ribu dolar atau setara Rp 12 4 miliar. Sedangkan Canelo saat melawan Ryder dibayar 15 juta atau setara Rp 231 miliar . Bayaran tertinggi Munguia saat bertarung dengan Gabriel Rosado (13/11/2021) yakni sebesar Rp 17 miliar.
Lawan Berat
Lalu, bagaimana peluang Canelo? Meski pasar taruhan menyebutkan 1 berbanding 6 atau jika orang memegang Munguia dan sang penantang menang, maka bayaran yang akan diterima 6 kali dari nominal pasangan. Meski demikian, tidak sedikit yang mengatakan bahwa Munguia adalah lawan terberatnya.
Perbedaan usia 6 tahun, Canelo (33) dan Munguia (27), juga bisa menjadi kendala bagi sang juara bertahan. Kemudian posisi underdog Munguia juga bisa membuat anak muda itu memiliki motivasi jauh di atas sang juara.
Catatan lain, presentasi kemenangan KO/TKO Munguia lebih baik. Dari 43 pertarungan, ia memenangkan 34 kali KO/TKO, hanya 9 kali menang angka, belum pernah draw apalagi kalah. Canelo, dari 64 kali bertarung, 60 (39)-2-2.
Tapi, angka-angka itu bukanlah hambatan bagi petinju kelahiran Guadalaraja, Jalisca. Bahkan lawan-lawan yang dihadapinya jauh lebih hebat dari sang penantang. Trilogi dengan Gennadi Golovkin 2 kali menang dan 1 draw. Caleb Plant dan yang terakhir Jermell Charlo, sedikit bukti kehebatan the real champion itu.
Selain itu, ada laga Mario Barrios, juara dunia kelas welter WBC ditantang oleh Fabian Maidana. Brandon Figueroa, mantan juara interm featherweight WBC akan berhadapan Jeesie Magdaleno.
Sayang, laga hebat itu tidak bisa ditayangkan secara langsung di Indonesia.
*M. Nigara, Wartawan Tinju Senior