Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tujuan dan Struktur dalam Peningkatan Efektivitas Organisasi Pendidikan
Tanpa tujuan jelas, sekolah akan sulit untuk memetakan langkah-langkah yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan
Editor: Eko Sutriyanto
Oleh : Odemus Bei Witono *)
TRIBUNNEWS.COM - Dalam dunia pendidikan, efektivitas sebuah sekolah sering kali ditentukan oleh seberapa jelas dan terarah tujuan serta kebijakan yang diterapkan.
Sekolah tanpa tujuan jelas dan kebijakan yang menyeluruh tidak akan mampu memenuhi standar efektivitas.
Organisasi efektif memiliki tujuan yang fokus dan terarah pada sasaran spesifik.
Manajer seperti kepala sekolah atau pimpinan lebih tinggi, serta pimpinan departemen yang membidangi aspek pendidikan, personalia, keuangan, dan sarana prasarana, bersama anggota individu lainnya, bekerja menuju tujuan jelas dan memiliki arah yang tegas.
Pengembangan tujuan adalah kegiatan yang berkelanjutan, memberikan fokus dan kerangka kerja memahami keseluruhan dan terhubung secara bersama-sama.
Menurut Everard, Morris, & Wilson (2024) tujuan yang jelas merupakan landasan bagi setiap organisasi yang ingin mencapai efektivitas.
Baca juga: Bamsoet Serukan Penguatan Konsolidasi Internal Organisasi dalam Peringatan HUT ke-64 SOKSI
Di sekolah, hal ini berarti setiap departemen dan individu harus memahami dan bekerja menuju tujuan yang sama.
Pengembangan tujuan yang berkelanjutan membantu menjaga fokus dan memberikan kerangka kerja guna memahami dan menghubungkan seluruh elemen organisasi.
Tanpa tujuan jelas, sekolah akan sulit untuk memetakan langkah-langkah yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan.
Dalam analisis Everard, Morris, Wilson (2004) struktur organisasi harus ditentukan oleh kebutuhan pekerjaan (determined by work requirements), bukan oleh hierarki kekuasaan.
Dalam konteks sekolah, ini berarti departemen yang berbeda mungkin memerlukan organisasi yang berbeda sesuai dengan sifat pekerjaan.
Misalnya, pelajaran seni mungkin memerlukan waktu yang lebih fleksibel dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
Prosedur yang tidak terstandarisasi memungkinkan orang melakukan tugas mereka sesuai keinginan jika itu berhasil.